Cold Prince || 27

6.2K 582 4
                                    

“Mengapa wajahmu babak belur tapi kau masih berkata pada semua orang bahwa kau baik-baik saja?”


***

Happy Reading♡


Ilona menatap keduanya dengan tatapan tak terbaca, sementara Gebby malah melayangkan tatapan tak sukanya pada Ilona.

"Na ...."

Gebby menolehkan kepala menatap Arka, seketika ia mengernyit lalu menganggukkan kepala seakan paham siapa itu Ilona hingga bisa membuat Arka tersenyum dan berubah cerah begini.

Bahkan, Gebby langsung mendelik saat Arka melangkah mendekat pada Ilona dan melupakannya begitu saja.

Arka menumpukan lengannya pada pundak Ilona. "Kok, lama banget, sih. Ngapain aja di toilet?"

"Masak, Kak."

"Masak? Beneran?"

"Ya nggaklah!" balas Ilona sewot, tak habis pikir dengan Arka.

Arka melangkah membuat Ilona juga mengikuti, meninggalkan Gebby yang masih memperhatikan mereka. Ia memiringkan kepala, seolah sedang menolah gadis imut tadi.

"Tadi itu siapa? Kok asing banget kayaknya," ujar Ilona.

"Pacar gue selanjutnya," balas Arka sebelum mengukir senyum jahilnya.

Ilona sontak menoleh dengan mata melebar. "Jadi yakin banget, nih, kalau bakal putus dari aku?"

"Iya."

Ilona makin melebarkan mata. Arka sampai termundur kaget.

"Iya?! Kak Arka bilang iya?"

Berikutnya Arka kembali tersenyum melihat raut wajah kesal Ilona. "Hm, iya. Kita bakal putus."

"Kenapa nggak sekarang aja ...."

"Ha?!" Arka menoleh kaget mendengar nada lirih itu.

"Kenapa nggak sekarang aja kalau Kak Arka bahkan udah ngerencanain kalau kita bakal putus."

Arka menggaruk pelipisnya, bingung ingin menjawab apa.

"Padahal, kan, gue mau ngegombal. Tapi lo malah udah jawab dulu, mana jawaban Lo kayak gitu lagi."

Ilona mengerjapkan mata, menoleh dengan kerlipan polos. "Eh, ngegombal? Buset, ekstrim banget ngegombalnya pakai kata putus segala."

Arka membuang muka, melengos keras.

"Ya udah, aku dengerin."

"Nggak jadi."

"Ha? Ih, ngambek, ya?" Ilona terkekeh geli melihat Arka yang membuang napas panjang.

Ilona tertawa semakin kencang. "Udah, udah. Ngambeknya dipending dulu, ini kita sekarang jadi pergi nggak?"

Arka menyodorkan helm pada Ilona.

"Pakein."

Arka menipiskan bibir, masih dengan ekspresi merajuk ia memakaikan helm untuk Ilona. Sementara Ilona malah mati-matian menahan tawanya.

***

"Kak, capeeek," rengek Ilona, melengkungkan bibirnya ke bawah.

"Gue nggak mau gendong."

Ilona mendelik mendengar jawaban itu. "Lagian kenapa kita harus jalan, sih? Kenapa motornya malah di sana? Kita, kan, harus jalan sampai sana lagi."

Arkano : Cold PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang