Cold Prince || 1

37.9K 1.3K 7
                                    

"Jangan minta sesuatu, kalau kamu belum bersyukur. Setidaknya, bersyukurlah untuk hari ini."

***

Happy Reading ♡

Bus berhenti di sebuah halte, para penumpang dengan rapi naik dan turun bus bergantian. Meski buru-buru karena sebuah pekerjaan, orang-orang tak berebut atau saling dorong.

Memastikan lagi tak ada penumpang yang naik dan turun, kondektur bus memberi kode pada supir agar segera melanjutkan perjalanan.

"Pak, kiri! Pak!"

Teriakan melengking gadis itu menginterupsi seorang sopir untuk menghentikan jalannya bus.

Bahkan orang-orang di dalam bus pun ikut sibuk berteriak.

"Berhenti, Pak. Ada anak SD yang ketinggalan!"

"Aduh, kasihan banget kamu. Mama kamu di mana, sih?"

"Kok naik bus sendirian?"

Ilona-nama gadis itu-menguap lebar, dengan sengaja melakukan gerakan seperti mengorek kupingnya.

Dia berniat ke sebuah toko buku, dan halte tadi adalah pemberhentian yang dekat dengan tempat yang ditujunya. Jarak antara rumahnya dengan toko tersebut, sangatlah jauh. Sementara matanya tidak bisa diajak kompromi, jadilah ia tertidur di bus tadi.

Bus berhenti, meski sudah agak jauh dari halte.

"Aduh, Dek. Makanya kalau di bus jangan ngelamun. Mikirin pacarnya, ya? Masih kecil kok pacar-pacaran," ujar si kondektur bus, menambah rasa kesalnya.

Ya, ya, ini salahnya karena tertidur di bus.

Ilona itu turun. Masih dengan rasa kesalnya, membuat tak memperhatikan jalannya sendiri. Ilona itu tersandung kakinya sendiri saat turun bus, membuatnya terjatuh mengenaskan.

Lalu, bus pun berlalu.

"Aduh, Dek. Makanya, hati-hati! Masa perlu saya gendong, buat turun dari busnya!" teriak kondektur bus bisa-bisanya, padahal bus sudah berlalu.

"Gila, apes banget hari ini!" gerutunya, lantas meringis kecil saat merasakan perih di lutut dan sikunya sebab digunakan menopang tubuhnya saat ini yang terantuk kerasnya jalanan.

Hendak berdiri memperbaiki posisinya, tapi sepasang kaki beralaskan sepatu putih bersih itu mendekat tepat saat sebuah tangan terulur padanya.

Sejenak Ilona tampak tertegun, mengerjapkan mata dua kali.

Tunggu, tunggu! Ini kayak adegan pertama dalam sebuah cerita romance. Di mana si cewek dan si cowok bertemu untuk pertama kalinya. Jatuh cinta, lalu berakhir bersama. Ini juga pasti adegan pertama dalam kisahku sendiri. Ugh, indahnya kisah cintaku.

Nyerocos sendiri dalam hati, hingga tak sadar membuat orang itu menunggu Ilona membalas uluran tangannya.

"Eum-anu-maaf?"

Ilona tersentak, sekelebat bayangan indah di kepalanya putus mendengar suara itu. Namun, gadis itu langsung tersadar.

Ia membalas uluran tangan tersebut, lantas berdiri.

Pemandangan pertama yang ia lihat adalah sosok cowok yang menurut Ilona 'berlian, tampan, nan rupawan' di hadapannya, sedang tersenyum menatapnya.

Astaga, ini beneran jodoh gue? batinnya berteriak.

"Lo ... nggak papa?"

Ilona mengerjap sekali lagi, lalu mengangguk kikuk. "Ah, iya. Saya-eh, maksudnya aku. Duh, aku? Gue! Eum ... Aku nggak papa, kok."

Arkano : Cold PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang