30-Adik

1.7K 128 7
                                    

Aezar mendadak bingung apa yang harus ia jawab pada laki-laki di depannya, tepatnya adik sepupunya.

"Bang dia siapa?" tanya Senja pada laki-laki yang memanggil Aezar.

Aezar menghela napas sebelum menjawab. "Sagara Taqi Adipramana, kakak dari Varent." Senja mengangguk paham.

Berarti dia juga Abang Senja? batin Senja.

"Dan Gara, perkenalkan Senja Kirania, putri satu-satunya Daddy."

Mata Gara melotot mendengar ucapan Kakaknya. "Jadi d-dia?"

"Iya, dia adik bungsu kita," ucap Aezar sambil menatap lembut Senja.

Gara bingung ia harus bagaimana, apalagi selama ini adiknya laki-laki. Perlakuannya jelas beda, jika pada adik laki-lakinya ia hanya cuek saja. Tak terlalu banyak bicara, jika tak penting.

Namun, di depannya sekarang berbeda. Perempuan bernama Senja menatapnya dengan kepala miring membuat kesan imut di mata Gara.

Sial, mana pengen cubit lagi, batin geram Gara menahan tangannya tak mencubit pipi Senja.

Tanpa diminta Gara duduk di sebelah Senja membuat Aezar mendengus kesal. Apa-apan Gara ini, padahal Aezar ingin berduaan saja dengan Senja.

"Mas, pesen Coffe latte ya, dingin!!"

Tak berlama pesanan Senja dan Aezar datang. Mereka makan terlebih dulu, sedangkan Gara masih menunggu pesanannya.

"Owh iya, Bang kemarin ke mana?"

"Rumah sakit."

"Abang sakit?"

"Bukan, kalau mau lihat sendiri."

Selama makan pun Gara terus-menerus mencari perhatian pada Senja. Sontak hal itu membuat Aezar menatap mereka cemburu.

Padahal baru aja deket, batin Aezar lesu.

"Setelah ini mau ke mana?" tanya Gara pada keduanya.

"Mau langsung ke rumah sakit, Kak. Kasihan Ayah udah nunggu," jawab lembut Senja.

"Ayah?" seolah tahu Aezar pun menjawabnya.

"Daddy."

"Ya udah, ke sana sama Kakak aja," ucap Gara dan menarik Senja menjauhi Aezar.

Namun, dengan cepat Aezar menarik tangan Senja lagi. Hingga terjadi tarik-menarik antara keduanya.

Sampai tiba-tiba ada yang menarik pinggang Senja. Hal itu membuat ketiganya terkejut. "Bang Varent!!"

"Varent!!" ucap kompak Aezar dan Gara.

"Kok, Abang di sini?"

"Tadi udah ke rumah sakit, Daddy bilang kalian di sini. Bukannya pulang eh malah main tarik-tarikkan," sindir Varent.

Tanpa kata ia membawa Senja meninggalkan keduanya yang masih terdiam. "Bang, gima-"

"Udah, nggak usah mikirin mereka. Kamu udah makan?" Senja mengangguk sebagai jawaban.

"Tapi Bang, bukannya jam pulang masih dua jam lagi?" tanya Senja membuat Varent gelagapan.

"Emm ... tadi itu pulang cepat ... iya pulang cepat!!"

Senja mengendikkan bahunya. Ia pun mengangguk kecil sebagai respon. Badannya sudah lelah sekarang, jadi mungkin saat di mobil ia akan tertidur.

Benar saja, mereka saat ini sudah berada dalam perjalanan dan Senja sudah terlelap sejak meninggalkan Mall. Jarak antara Mall dan rumah sakit hanya menempuh waktu 15 menit saja.

Senja " Di Siang Hari " Where stories live. Discover now