「 3 : Hide It 」

Start from the beginning
                                        

“Tampannya, anak Mommy~” Seketika kegelisahan Taeyong menguap entah kemana. Penampilan rapi Jeno semakin memperlihatkan ketampanan pemuda yang mulai memasuki masa remaja itu. Taeyong merasa waktu cepat sekali berjalan,anaknya semakin beranjak dewasa dari hari ke-hari.

“Mom, kami berangkat?” pamit Jeno pada ibunya yang justru melamun sambil menatapnya.

“Sayang, kami berangkat dulu ya. Aku akan mengabarimu begitu tiba di sana.” Jaehyun maju selangkah untuk memberikan satu kecupan perpisahan sebelum ia dan Jeno pergi.

Sebenarnya Taeyong masih ingin ikut bersama mereka. Ia sendiri juga bosan di Mansion terus. Namun ia mengurungkan niatnya hendak merengek ikut. Lebih baik ia pergi dengan Ten saja setelah ini.

“Hati-hati di jalan.”






👑

👑






Mobil sedan mewah mengkilap yang membawa Jaehyun dan Jeno berhenti di sebuah restoran mewah yang terletak di pusat kota. Jeno sering melihat restoran ini ketika melewati jalanan ini. Namun baru kali ini ia mendapat kesempatan masuk ke sana.

Jaehyun turun terlebih dahulu setelah Johnny membukakan pintu mobil untuknya, kemudian diikuti Jeno setelahnya. Hanya sebagai formalitas saja, bagaimanapun juga Johnny adalah kaki tangan yang merangkap asisten pribadi Jaehyun.

“Tuan Jung sudah menunggu di ruang VIP.” Seorang bodyguard Yunho yang berjaga-jaga di depan restoran memberitahu Jaehyun sambil membungkukkan badan penuh hormat.

Jaehyun mengangguk sekilas lalu melenggang masuk begitu saja ke dalam restoran yang sudah dibooking ayahnya. Sudah tidak ada pengunjung lain yang makan di dalam, hanya ada anak buah ayahnya saja yang tampaknya tengah beristirahat juga di sana.

Ruangan VIP berada di area belakang, yang mana lebih privasi dan tertutup. Jeno mengikuti ke mana Jaehyun berjalan dalam diam. Sesekali matanya mengedar, memperhatikan design restoran itu.

“Silahkan masuk, Tuan Jung.” Seorang pelayan wanita mempersilahkan Jaehyun masuk ke satu ruangan dengan pintu tertutup rapat. Yunho pasti ada di dalam sana. Johnny lalu membuka pintu itu setelah mengetuknya beberapa kali dan memberitahukan kedatangan Jaehyun serta Jeno.

“Jaehyun! Jeno! Masuk, masuk!” sapa Yunho dengan wajah sumringah. Tangannya mengisyaratkan sepasang ayah dan anak itu untuk segera masuk dan duduk didekatnya.

Jaehyun mengambil duduk didepan Yunho sementara Jeno duduk disebelah kanan Yunho. Hanya ada Yunho seorang yang menempati meja panjang di sana. Tak ada yang berani duduk bersama sang Petinggi Jung itu bila tidak disuruh, sekalipun Johnny yang sangat dekat dengan keluarga Jung.

Johnny tinggal di luar, ia akan menikmati menu restoran itu di bagian depan saja bersama anak buah Jung lainnya. Toh restoran ini sudah diamankan dan diperiksa oleh anak buah Yunho sebelum ayah dari Jaehyun itu datang ke mari.

“Lama tidak berjumpa, grandpa.” Jeno menyapa Yunho dengan senyum tipis dibibir. Meskipun kelihatan galak begitu, Yunho bisa menjadi lembut saat berhadapan dengan cucu-cucunya. Ia sangat menyayangi semua cucunya melebihi puteranya sendiri kalau kalian mau tau. Terlebih lagi pada Jeno.

“Kau makan dengan baik kan? Kenapa wajahmu terlihat semakin tirus, Jeno?” Yunho dan mata elangnya. Ia dapat melihat perubahan kecil yang terjadi pada cucunya yang satu itu.

Jaehyun yang duduk didepan ayahnya itu mendengus jengah. “Stop it, dad. Jeno makan dengan teratur. Dia dalam masa pertumbuhan, wajar mengalami perubahan.”

Our Fate 「 The Jung 」Where stories live. Discover now