06-DAU

1.7K 112 7
                                    

Happy Reading......

~~~~~~~~~

Menghindar. Akhir akhir ini Shasha mencoba menghindari Farraz di kantor setelah dia di cium pada malam itu. Dirinya tak henti menangis karena tidak bisa melawan perbuatan Farraz, apalagi dia saat Farraz mengucapkan selamat malam dan langsung pergi begitu saja.

"Hey, ngelamun aja"

Shasha tersentak kecil lalu tersenyum kepada Danu yang duduk di sampingnya. "Dira mana?"

"Toilet–" Danu merenggangkan tubuhnya lalu menatap Shasha. "–Nggak ada niatan cari kerja lain Sha?"

"Kamu ada lowongan kerja?" tanya Shasha dengan antusias. Jika dia berhenti bekerja disini, pasti Farraz akan tidak akan mengganggu dirinya.

"Nggak, kan gue cuma nanya doang"

"Aku kira kamu ada lowongan kerja buat aku" ucap Shasha dengan lesu yang langsung membuat Danu terkekeh sambil mencubit pipi Shasha.

"Kok cemberut sih? Kenapa hm?"

Shasha berdesis kesal lalu mencoba melepas tangan Danu. Dia tertawa pelan dan tak sengaja dia melihat Danu yang menatapnya. "Danu ih!"

Shasha tidak memperdulikan Farraz dan malah bercanda dengan Danu. Tak apa, toh ini jamnya untuk istirahat.

"Kalau mau nyubit Danu kenapa nggak nungguin gue sih Sha. Gue kan juga pengen"

Danu menyangkal tangan Dira yang mencubit nya namun dia kalah cepat, cubitan Dira tak main main. "Ssshhh lo apa apa sih Dirut gendut! Cubitan lo kaya emak emak tau nggak!"

"Gue nggak gendut!"

Shasha tertawa melihat Dira yang memukul Danu. Dia melirik tempat Farraz tadi dan menghela nafas lega saat saat Farraz sudah tidak ada di sana.

"Dira udah, Danu tadi cuma nanya mau cari kerja lain apa nggak. Jangan di kasarin gitu"

"Oh–" Dira mendudukkan diri di tengah tengah lalu menatap Danu. "–Lo sendiri gimana?"

"Ya gimana? Nyari kerja sekarang susah. Syukuri aja buat saat ini, yang penting Noval bisa lanjut sekolah"

Dira menangkap pipi Danu dan memainkannya dengan gemas. "Huhuhu bangga banget gue sama lo. Huft kalau gue sih betah banget kerja disini"

Dira mengernyit menatap Dira yang bersandar di bahunya. "Kenapa? Beneran nggak ada niatan buat cari kerja yang lebih dari ini?"

"Nggak. Pak Farraz ganteng makanya gue betah ish!" Dira memberontak saat Danu mengapit kepalanya.

"Pak Danu punya pacar. Inget!"

"Biarin, kan belum ijab qobul"

"Permisi"

Ketiganya menoleh dan menatap wanita yang setau Dira adalah kekasih Farraz. Dia mendengus kecil, penampilannya berbeda sekali dengan dirinya. Tapi tak apa, mereka belum menikah jadi kesempatannya masih ada. "Ya?"

"Tolong berikan ini kepada Farraz dan bilang aku akan menemuinya nanti"

Dira menerima map tersebut dan tersenyum setelah wanita tadi pergi. "Pergi dulu ya. Mau ketemu pangeran"

"Pangeran belut" dengus Danu lalu menatap Shasha yang terkekeh.

"Kalau gitu aku ke belakang dulu"

"Hati hati Sha, ada pangeran belut. Biar Dira aja yang jadi korban"

Shasha tertawa mendengarnya. Danu pria yang menyenangkan jadi tidak akan kehabisan topik jika berbincang.

Shasha mengambil air dan langsung meminumnya hingga tandas. Dia  meletakkan gelas tersebut dan langsung terpekik saat Farraz menarik dan memojokkan dirinya. Dia fikir pria ini pergi ke ruangannya.

Destiny And UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang