58. Hadiah Terindah

12.7K 1.2K 428
                                    

Haii bestiee

Maaf telat updatenya yaa!

Pokoknya ini tembus!

Kalo ga tembus mingdep aku ga mau update 😤

Pokoknya tembus ya!

Happy reading!

•••

Siang sudah berganti malam Renata sudah siap dengan baju yang di antar Arlan tadi ternyata Renata suka dengan bajunya warnanya tidak terlalu norak

Sekarang Renata sedang menunggu jemputan dari Arlan, katanya tadi di telpon sebentar lagi di sampai, Renata menunggu Arlan di ruang tamu dari pada di kamarnya susah lagi nanti ke bawah

"Loh bibi mau kemana?" Tanya Renata saat melihat Bi Sany sudah memakai dress elegan

"O―oh ini non, Bibi mau ke resepsi pernikahan temen bibi di kampung dulu. Udah izin kok sama Nyonya dan Tuan" Jawab Bi Sany sedikit gagap

"Sama Mang Indra kan Bi?" Tanya Renata lagi Mang Indra adalah suami dari Bi Sany yang menjadi supir pribadi Maudy

"Iya atuh non, masa sendiri"

"Gitu ya Bi, ya udah deh hati hati ya Bi" Ujar Renata dan di balas senyuman oleh Bi Sany

"Kalo gitu bibi berangkat ya non, assalamualaikum"

"Waalaikumsallam"

Tin tin tin

Tepat di saat Bi Sany keluar di situ juga suara klakson mobil Arlan terdengar Renata segera mengambil tas kecilnya di samping lalu keluar dari rumah dan di sana sudah ada Arlan yang memakai kemeja biru dongker dengan kancing atas di buka

Arlan melihat Renata sudah keluar dari rumahnya dan memakai baju dari Maudy segera menyamperi Renata menatap lekat benar benar Renata hari ini seperti Queen sangat cantik

Seakan tersadar Arlan segera membuka suaranya. "Mau berangkat sekarang?" Tanya Arlan lembut

"Boleh"

"Ayo" Ajaknya dengan menarik pergelangan tangan Renata

Mereka berdua memasuki mobil bersamaan dan Arlan punya menjalankan mobilnya, keheningan di dalam mobil hanya suara radio yang terdengar

Arlan sesekali menatap Renata ia menyunggingkan senyumnya, Renata hari ini benar benar cantik rasanya ia ingin cepat cepat memberi kejutan ke Renata nanti

"Sebenernya kita mau kemana?" Tanya Renata membuka suara

"Ke suatu tempat yang ramai" Jawab Arlan

"Dimana?"

"Belom bisa kasih tau ke lo"

"Hm oke"

Sudah pembicaraan mereka hanya itu kembali hening dalam mobil tersebut, Arlan membawa mobilnya dengan kecepatan sedang jalanan Jakarta sedikit macet karna jam pulang kerja jadi lah mereka menempuh waktu hampir satu jam

ARINTEES [END]Where stories live. Discover now