33

23.7K 2.5K 35
                                    

Jangan lupa vote dan komen untuk readers yang jadi 'Pembaca Hantu'.

Terima kasih dan sekian

Happy reading

****

"Key, kapan kamu balik? Ini udah lama lo kamu di sini terus," tanya nenek Dewangga. Kini Keysa berada di rumah kakek neneknya di Seoul.

"Em besok sih nek Keysa balik. Keysa juga udah puas di sini. Apalagi ketemu sama cogan-cogan" Keysa menjawab dengan santai.

"Kamu udah puas bikin pelajaran sama suami kamu itu?" tanya kakek Dewangga dengan lembut sambil mengusap puncak kepala Keysa.

"Kakek kan tau, Liam harus di disiplinkan biar nurut. Keysa ngga mau yah sampai Liam ngelunjak kayak gitu," cemberut Keysa dengan kesal.

Mengingat pertengkaran Mereka membuat Keysa jadi jengkel sendiri. Kakek Dewangga hanya tersenyum menanggapinya.

Mereka berdua tahu jika Keysa sangatlah egois menyangkut sesuatu yang sudah menjadi miliknya. Tidak boleh ada yang menyentuhnya bahkan seujung upil pun.

Keesokan harinya Keysa di antar oleh kakek neneknya. Keduanya tidak ikut karena masih ada urusan di sana.

"Kakek nenek Keysa pamit yah. Jaga diri kalian baik-baik. Sehat terus pokoknya," Keysa menasehati agar kedua orang tersebut selalu sehat.

"Iya, sayang. Kamu hati-hati yah, jaga kesehatan juga untuk bayi kamu," nenek mengelus perut Keysa yang sudah mulai berisi.

Keysa pamit dan masuk untuk check-in. Sebelum benar-benar berangkat, Keysa menelpon seseorang.

Perjalan dari bandara Incheon ke negaranya sangat panjang. Keysa gunakan waktu itu untuk tidur.


****

Keysa sudah sampai di tanah air. Keysa tidak berniat pulang ke rumah Zakiel. Ia berencana pulang ke penthouse miliknya.

Sekarang ada dua pengawal di belakang Keysa. Mereka adalah bawahan Keysa. Sekarang Keysa akan pergi ke kantor Liam untuk melihat bagaimana kabarnya.


Sampailah Keysa di depan kantor Liam. Keysa berencana akan makan di kantin kantornya.

Kantin ini bisa di jangkau oleh siapa pun, maka dari itu tidak heran ada beberapa orang yang yang buka karyawan di sini.

Keysa juga menyuruh dua pengawalnya untuk makan bersama. Ada cumi balado di sini. Membuat nafsu makan Keysa bertambah. Begitulah ibu hamil, selalu ingin itu ini untuk memuaskan sang calon anak.

Kalian masih ingat dengan teman Liam yang mengantarkan Keysa di rumah sakit? Saat ini pria itu, Bagas sudah menjadi tangan kanan Liam.

Dia menatap tidak percaya dengan kehadiran Keysa di kantin kantor ini. Bagas menghampiri Keysa.

"Nona Keysa?" Bagas bertanya untuk memastikan. Keysa hanya tersenyum tipis.

"Jangan kasih tau dia. Biar saya aja yang kasih tau. Kamu cukup diam berdiri saja dan melihat," Bagas mengerti dengan yang Keysa maksud.

Bagas kembali ke ruangannya untuk bekerja lagi seakan ia tidak melihat apa-apa. Keysa sudah menjadi pusat perhatian karena kecantikannya itu.

Wih liat tuh. Cewek cakep bener anjir. Bening gitu dia

Siapa tuh, kok cantik bener yah?

Ah gue iri sama tuh cewek yang di apit dua cowok ganteng njir_-

Ih apaan sih sok caper dia

Kek jalang aja sama dua cowok

Bisikan-bisikan itu mulai terdengar di telinga Keysa. Mereka bertiga sudah menyelesaikan makannya.

Keysa berjalan untuk menuju ke ruangan Liam. Sebelum itu, langkah Ke ya terhenti ketika melihat pemandangan tidak mengenakan di depan matanya.


Bagaimana tidak, Liam sedang memeluk seorang wanita. Bukan memeluk juga sih, si wanita itu, Violet, hampir terjatuh karena sepatu hak tingginya. Kebetulan itu berada di samping Liam.

Keysa hanya berdiam diri saja. Violet merona mendapat perlakuan bos nya itu.

"Bagaimana menurut kamu? Dia sangat cocokan dengan bos. Selain baik dan ramah, dia juga menyukai bos," celetuk seorang pria yang berada di samping Keysa.

Keysa hanya mendengus mendengarnya. Cocok apaan, dia bahkan lebih cantik dari wanita itu. Keysa mengisyaratkan dengan kepalanya pada dua pengawalnya untuk membawa wanita tadi ke hadapannya.

Liam sudah pergi dari sana menuju ke ruangannya. Violet sedikit berontak saat ada dua pria tampan yang menyeretnya.




"Ini apaan sih?! Lepasin saya!" pekik Violet tidak terima dengan perlakuan kasar dua pria ini.

Violet sudah berada di depan Keysa. Ibu hamil itu melirik Violet dari atas ke bawah untuk menilai.

Semua yang ada di sana diam tidak berkutik. Bianca yang tadinya akan menolong Violet tidak jadi karena merasakan aura mengerikan dari Keysa.



"Berani-beraninya yah lo cari kesempatan sama bos lo itu," Keysa mencengkram pipi Violet dengan kuat dan menyentakannya sampai kepala Violet tertoleh ke samping.



"Maksud lo apaan sih hah?! Siapa sih lo? Gue salah apaan hah?!" bentak Violet marah. Sungguh ia tidak tahu dengan wanita di depannya ini.

Plak




"Jaga ucapan lo. Jangan tinggikan suara lo sama gue. Sadar diri makanya," Keysa tidak suka jika ada orang yang membentaknya di depan wajahnya.


Violet dapat merasakan sudut bibirnya berdarah. Keysa menyuruh kedua pengawalnya untuk membawa Violet pergi. Keysa merapihkan lagi pakaiannya dan berlalu pergi menuju ruangan dimana Liam berada.


Tidak ada yang berani melerai. Aura Keysa sangat mencekam. Bahkan pria yang di sampingnya menganga tidak percaya.

****

Banyak kali yah dari kalian yang kurang puas karena part-part sebelumnya pendek amat.

Author kasih deh part yang ini agak panjangan.

Spoiler dikit buat chapter selanjutnya 'Akting'. Udah itu aja.


Salam misterius,

BlackSwan

18 Juli 2021

Antagonis Yang Berbeda [TERBIT]Where stories live. Discover now