19

31.2K 3.7K 38
                                    

Andreas sudah di tenangkan oleh Keysa. Dia tahu pemuda itu sangat syok. Apalagi dia masih dalam emosi yang labil.

Kini mereka semua sedang beristirahat sebentar. Untungnya di rooftop ada sebuah ruangan yang biasa di pakai sebagai basemant geng Kevin.

Di dalamnya terdapat beberapa makanan ringan. Jangan lupakan kulkas mini yang selalu terisi karena memang mereka selalu nongkrong di sana. Makanya tidak heran jika ada banyak sekali makanan dan minuman.

Keysa dan Liam sendiri sedang asik berdua menikmati angin dengan Liam yang memeluk posesif pinggang Keysa.

Wajah Kesya terlihat ragu untuk mengatakan sesuatu pada suaminya itu. Oh ya, teman-teman Keysa belum ada yang tahu jika mereka berdua sudah menikah.

"Ada apa? Apa kamu mau mengatakan sesuatu, hm?" Liam bertanya sambil mengelus pipi Keysa.

Sedangkan di sisi lain, Kevin tampak mengepalkan tangannya karena cemburu. Ethan yang menyadari itu hanya menggelengkan kepalanya saja.

"Lo jangan harap bisa rebut Keysa dari komandan. Meskipun ingin, lo tetep bakalan kalah," Gina juga melihat kepalan tangan Kevin dan menasehatinya.

"Kenapa emangnya kalo gue mau rebut dia? Keysa itu cuman milik gue," kesal Kevin menatap Gina.

"Mereka udah terikat. Kalo di liat-liat sih lo masih bocah tengik. Disandingkan sama komandan aja lo jauh baget, boy. Lagian setau gue si neng Keysa itu suka yang lebih tuaan dikit, bukan bocah bau kencur kayak lo," Mike ikut menimpali sembari mengejek Kevin pedas.

Arkan yang hanya mendengarkan menatap sendu ke arah Keysa. Apa benar ia sudah tidak dapat kesempatan lagi? Kembali lagi ke sisi Keysa dan Liam.

"Ak-" belum selesai berbicara, earphone milik Liam tersambung dengan seseorang. Ternyata atasannya sudah bersiap untuk menyerang sisa para teroris itu.

Liam dan kawan-kawan nya di mintai bergabung dengan pasukan garis depan. Kecuali Keysa, pria itu meminta wanitanya untuk tetap berjaga dari atas.

"Kamu di sini aja pantau dari atas, ayo kita pergi" sebelum Liam bergegas pergi, tangannya di tahan oleh Keysa. Perasaan Keysa merasa tidak enak.

"Kamu harus selamat," jeda sejenak. Lalu tangan Keysa menuntun jemari Liam menuju ke arah perutnya.

"For our baby," Liam linglung sebentar lantas memeluk Keysa dengan erat. Beda dengan yang lain terkejut mendengar perkataan Keysa. Tentu saja ada beberapa spekuliasi yang berpikir bahwa Keysa hamil di luar nikah atau menggoda komandan itu.

"You surprise me. Thanks God," Liam sangat bahagia dan bersyukur karena dia sebentar lagi akan menjadi seorang ayah.

Liam bertatapan dengan Keysa dan pamit pergi. Pria itu janji akan kembali untuk Keysa- tidak maksudnya untuk mereka berdua. Dengan calon anak mereka berdua tentunya.

Sebelum mencapai pintu, Liam berbalik ke arah Keysa dengan berjalan cepat. Di tempelkannya bibir mereka dan di lumat dengan lembut penuh kehati-hatian. Menyalurkan perasaan yang tidak karuan.

Melepaskan tautan itu, Liam benar-benar pamit. Sedangkan orang yang menonton, pipi mereka semua merona malu melihat adegan itu. Entah kenapa udara di rasa sangat panas.

"Key, lo.... hamil?" Rissa memecah keheningan itu dengan memelankan suaranya di akhir kalimat.

Keysa mengangguk tersenyum tipis pada Rissa dan Ana. Karina bertanya dengan ragu.

"Lo engga hamil di-" Keysa dengan santai memotong perkataan Karina.

"Dia suami gue. Kita udah nikah setahun lalu," semua orang terkejut mendengar jawaban tegas Keysa. Bara dan Kenzo bahkan tidak bisa berkata apa-apa.

****

Ini part terpendek yang author buat. Maapin soalnya buntung euy.

Salam,

BlackSwan

14 Juli 2021

Antagonis Yang Berbeda [TERBIT]Where stories live. Discover now