09•hoodie hitam

38 45 9
                                    

"Semesta bisa berhenti sebentar,aku benar-benar lelah dalam menyikapi setiap masalah yang ada"

~Pelangi Aquenza Apelia~


Dua minggu sudah cafe Pelangi sudah mulai beroperasi,Koneksi yang dimiliki Bunga begitu bagus serta ilmu marketing yang dikuasi cewe itu sangat mempengaruhi lancarnya penjualan yang terjadi.

Pelangi,gadis itu selalu menyempatkan diri untuk datang ke cafenya setiap ada waktu luang.Terkadang dia juga menggantikan Rio yang sebagai barista atau ikut melayani pengunjung cafe.

Teng

Lonceng berbunyi, tanda ada pengunjung yang datang,Pelangi dengan sigap menyambut pengunjung cafe tersebut dengan mengucapkan selamat datang.

"Selamat datang di cafe Pelangi",setelah mengatakan itu Pelangi mendongakan kepalanya menghadap siapa yang berkunjung.

Tatapan datar dari Pelangi membuat satu orang di depannya menatapnya dengan sendu,Pelangi harus bersikap propesional,dia tidak mau membuat keributan dicafenya sendiri.Dengan tarikan napas Pelangi menyuruh pengunjung itu duduk dan memberikan buku menu.

"Silahkan,mau pesan apa?"kata Pelangi yang siap mencatat pesanan dengan buku kecil ditangannya.

"Apel"suara itu,suara yang sudah lama tidak Pelangi dengar,munafik kalau dia tidak merindukannya,tapi dia juga kecewa atas tindakan yang selama ini dilakukan sahabatnya itu.Oh apakah Pelangi masih bisa di anggap sahabat sekarang?

Tanpa menanggapi,Pelangi memilih pergi dari sana dan menyuruh David yang merupakan pramusaji dicafenya.

"Vid,layani yang dimeja sana,gue mau kebelakang dulu"kata Pelangi yang menghadap David.

"Oke Bos"

"Udah berapa kali gue bilang,gausah panggil gue Bos disini!"Pelangi cukup kesal mendengar David yang selalu memanggilnya dengan embel-embel Bos itu.

"Ya tapi kan,lo tetap Bos gue kak"David masih tidak enak memanggil Pelangi seperti itu,karena dia biasanya memanggil atasannya ketika di tempat kerjanya dulu.

"Ga ada bantahan Vid!"Setelah mengatakan itu Pelangi pergi meninggalkan David.David sendiri melangkah ke meja yang disuruh Pelangi tadi.

"Permisi kak,mau pesan apa?"David datang menyerahkan buku menu kehadapan orang tersebut.

"Oh iya,Gue pesen minuman favorite di cafe ini"Kata orang itu tanpa membuka buku menu,karena tujuannya kesini bukan untuk bersantai saja.

"Oke kak,tunggu 10menit.Kalau begitu saya permisi"David pamit setelah mengatakan itu.

***
Pelangi duduk di ruangannya menghadap ke jendela,perasaan ini masih merindu,ingin rasanya mendekap orang itu dengan mengatakan semuanya sudah berlalu,tapi dia tidak sanggup.

"Lo apa kabar Bulan?"

Rasanya sesak ketika mengingat bagaimana hari-hari kelam itu,membuat Pelangi mati-matian menahan air matanya.setelah itu helaan nafas keluar dari mulut Pelangi,sebenarnya dia tidak tega menganggap Bulan seperti orang asing seperti ini,tapi egonya menolak keras untuk saat ini.

Pelangi untuk Hujan(on going) Where stories live. Discover now