08•Hilangnya Takdir dan Semesta

40 45 1
                                    

"Setelah aku kehilangan dua manusia yang berarti dihidupku,sekarang Tuhan memanggil cepat manusia yang membuat aku hidup"

~Pelangi Aquenza Apelia~

Masih flasblack..

Pelangi benar-benar pindah dari sekolah lamanya tanpa memberitahu siapapun kecuali para guru,oh mungkin tidak ada yang peduli dengan Pelangi sekarang,semua anak di sekolahnya mencap dirinya sebagai teman yang sangat buruk,serta gosip yang menyebar begitu cepat mengatakan bahwa dia gadis gila yang waktu itu ingin membunuh Mawar.

Siang ini Pelangi sudah siap dengan seragam sekolah barunya,dia berusaha tersenyum didepan kedua orang tuanya.Terkadang Mama dan Papanya sering bertanya kenapa si kembar tidak lagi main kerumahnya,Pelangi hanya beralasan bahwa sikembar lagi banyak tugas sekolah.

"Yakin Pel,mau sekolah disana tanpa si kembar?atau papa juga buat sikembar pindah ke sekolah baru kamu?"Kata Semesta kepada Pelangi(Semesta nama papa Pelangi)

"Gausah pa,Bubul lebih nyaman disana"Pelangi melangkah duduk didepan kedua orang tuanya untuk sarapan pagi.

"Kamu belum jelasin loh nak,kenapa mau pindah sekolah,apalagi udah kelas tiga"Kata mama Pelangi sambil mengisi piring Pelangi dengan nasi goreng.

"Gapapa ma,Apel juga pengen rasain sekolah disana"

Setelah itu kedua orang tua Pelangi memilih mengiyakan perkataan Pelangi walaupun tidak sepenuhnya percaya.

Beberapa menit kemudian Pelangi sudah siap dengan sarapannya dan berangkat ke sekolah menggunakan motornya,sebelum berangkat Pelangi menyempatkan diri menyalami kedua orang tuanya.

"Apel berangkat ma,pa"Ucap Pelangi yang mengambil tasnya dan melangkah menuju garasi.

***

Tau apa yang berhasil merenggut kesadaran Pelangi sekarang ini,keadaan yang mendesaknya untuk tetap tenang sedangkan separuh dunianya sedang tidak baik baik saja sekarang.

"Dengan nona Pelangi?"

Ya saya sendiri pak?
Ada apa ya?

Kedua orang tua nona mengalami kecelakaan tunggal di jalan xxx yang mengakibatkan nyawa korban tidak dapat di selamatkan"

"Bapak salah orang ya,mama sama papa saya lagi dicafe sekarang ini"

Dengan keterangan lebih lengkap nona bisa datang sendiri kerumah sakit xxx.

Setelah panggilan terputus Pelangi masih tertawa walaupun pikirinnya tidak baik sekarang."Apansi tu orang,gajelas aja ngasih info"berulang kali Pelangi menghubungi kedua orang tuanya tapi tidak ada yang mengangkat sama sekali.

Sekarang ini posisi Pelangi masih berada di depan gerbang sekolah barunya,belum ada berniat masuk kesana.

Lama berpikir Pelangi memutuskan untuk melihat sendiri apakah berita yang dia terima tadi adalah benar atau tidak,walaupun dia mati-matian menyangkal semua ini tapi hatinya mengatakan semuanya ini benar.

Hujan turun lagi membasahi jalanan dipagi ini,tidak mengidahkan seragamnya yang basah,Pelangi memilih menerobos hujan dengan motornya.

Pelangi untuk Hujan(on going) Où les histoires vivent. Découvrez maintenant