06•3 anak kodok

40 47 9
                                    


Aku adalah suatu hal yang seakan siap merobek setiap lembar kusut yang kau simpan diantara tumpukan kertas yang usang.

~Bumi Angkasa~

Mungkin ada begitu banyak hal yang terjadi di dalam hidup kita tanpa kita sadari,dan terkadang ada perkataan atau tindakan yang siap menghancurkan tanpa kita sadari.Bagaimana dunia begitu asik dengan candaannya,bagaimana dunia mengatur strategi dalam menjalani perannya.Apakah ada yang tau tentang apa yang terjadi kedepannya atau sebuah masa lalu yang siap datang kembali dan membawa kabar baru.

Pagi ini Pelangi sudah siap dengan seragam sekolahnya,melangkah ke garasi rumah untuk mengambil motor dan menjalankan ke sekolahnya.

SMA SEMANTA,salah satu sekolah yang terbilang favorit dikawasan Jakarta.Keadaan sekolah yang memiliki gedung 3 lantai membuat sekolah tersebut kelihatan mewah.

Tau kenapa Pelangi mendaftar kesini dan menjadi murid baru?,itu karena Pelangi memiliki IQ yang terbilang cukup tinggi,oleh karena itu bisa masuk kesini.

Ahh iya,kenapa tidak dari awal Pelangi masuk ke SMA ini?itu kerena pilihan Bulan,Bulan ingin masuk ke SMA CENDANA dan Bintang hanya mengikut ke dua gadis itu kemana mereka pergi.Bagaimana Bintang menyanyangi Bulan begitu pula dia menyanyangi Pelangi.

Citt,,

Bunyi roda yang saling beradu dengan aspal seakan memekakan telinga,pengendara motor maupun mobil berusaha mengambil tempat parkir yang bagus untuk tempat kendaraan mereka di sekolah.Kedatangan Pelangi di area parkiran ternyata disana sudah ada Awan yang sibuk menggoda adek kelas maupun kakak kelas,ah jangan lupakan wajah Awan yang memikat para kaum hawa.Lesung pipi dengan tata rambut yang menambah kesan manly membuat Awan menjadi incaran kaum hawa SEMANTA,tidak hanya itu sikap humoris dan ceria menambah nilai plus untuk Awan.

"Baru datang Pel?"kata Awan yang melihat Pelangi memakirkan motornya di sebelah motor Awan.

"Belum Wan,ini Setannya Pelangi"Decakan malas keluar dari mulut Pelangi,ahh Awan terlalu basa basi dan membuat itu basi.

"Ya kan nanya Pel"Sudah cukup muka memelas Awan membuat Pelangi tidak segan ingin mencubit kedua pipi tersebut.

"Aw,aw sakit Pel,kok lo kejam banget si sama gue.Ga lo,ga Bumi seneng banget kek nya ngeliat gue menderita"

Oke,Muka yang memang sudah didasari kesan imut itu tidak bisa ditahan lagi,membuat Pelangi tertawa ngakak sampai memengangi perutnya.

"Udah-udah Awan lo lucu banget si,ayo masuk sini biar gue puas liat muka lo itu"kata Pelangi sambil membuka tasnya dan menyodorkan ke wajah Awan.

"Lo yang akan gue masukin ke tas Pel,lo liat sana para buaya nakal dari tadi memperhatikan lo yang ketawa"Dengan menutup muka Pelangi menggunakan tasnya,Awan menyeret Pelangi menuju kelas.

Sedangkan Pelangi sendiri melihat kesekeliling,memang para siswa maupun siswi masih menatap ke mereka berdua.

"Eh,eh susah liat jalan ini Awan astaga!"kata Pelangi yang mendapat tarikan pada bahunya dari Awan.

"ckck,udah diam para buaya akan membuat lo jadi mangsanya"Kata Awan yang tidak mengidahkan protesan Pelangi.

Tatapan dari Penghuni koridor tidak lepas dari Pelangi beserta Awan yang sibuk beradu bacot tanpa tau tempat.

Pelangi untuk Hujan(on going) Where stories live. Discover now