11

36.2K 3.8K 95
                                    

Sekarang tugas untuk mengawal pulang Andreas sudah di ambil alih oleh rekannya. Keysa dapat bersantai sejenak menikmati harinya.

Karena tadi ia tidak mampir ke kantin, sekarang perut Keysa meronta minta diisi makanan.

Menjalankan motornya menuju ke restoran terdekat. Sesampainya disana, Keysa memarkirkan motornya dan mulai melangkah masuk.

Ketika membuka pintu banyak yang memperhatikan Keysa karena parasnya yang cantik itu. Menemukan tempat yang kosong, Keysa duduk di tempat itu.

"Mau pesan apa kak?" tanya pelayang restoran.

"Em, baso cumi nya level 2 terus sama nasi. Dessert nya kue brownis toping keju. Lalu untuk minumannya air putih sama jus cokelat toping keju,"

"Baik. Baso Cumi level 2 dengan nasi, lalu brownis toping keju, air putih dan jus cokelat toping keju. Masih ada lagi kak?" tanya pelayang itu untuk memastikan.

"Itu aja kak," pelayan pergi untuk memberikan pesanan Keysa pada bagian dapur.


Sementara itu, di meja yang jaraknya tidak terlalu jauh. Terdapat sekumpulan pemuda yang berkumpul. Salah satunya membeku melihat gadis itu.

Entah kenapa perasaan bersalah dan rindu campur aduk. Selama 3 tahun ini, dia merasa bersalah karena kepergian gadis itu.


"Wihh bro, cewek bening banget tuh. Sumpah yah cantiknya ngga ketulungan," kagum salah satu pemuda yang ada disana.

"Bener, Jang. Anjir insekyur gue kalo mau deketin tuh cewek," timpal yang lainnya.

Revano, salah satu pemuda di sana tidak bisa menahan kerinduan bangkit dan mendekati meja Keysa.

"Eh akang Vano, langsung di sikat aja," celetuk Ujang melihat Revano yang menghampiri meja Keysa.

Keysa sebenarnya sudah sadar jika ada Revano di sini. Namun ia abaikan karena mengisi perut lebih penting sekarang.

"Udah lama yah ga ketemu," Revano membuka pembicaraannya. Sedikit canggung karena Keysa fokus makan.

Lihatlah, bahkan sekarang Keysa sangat cantik. Mirip sekali dengan Mama mereka.


"Kakak kangen banget sama kamu, dek" Revano menatap sendu pada Keysa.

"Kakak? Lo ngelawak apa gimana? Hahahaha. Lucu yah lo ini" sindir Keysa menatap sinis pada Revano.

"Maafin kakak dek. Kak-"

"Berhenti sebut diri lo sebagai kakak gue. Selama ini lo kemana aja hah? Di sini bukan tempatnya orang ngelawak," Keysa bangkit untuk membayar makanannya ke kasir.

Revano mengikuti dari belakang. Sesalnya karena selama ini dia mengabaikannya. Tidak pernah ada kenangan bagus antara dirinya dan juga adik perempuannya ini.


Ponsel Keysa berbunyi menandakan seseorang menghubunginya. Tertera nama Mike di sana.

"Ya halo,"

"Four, lo ke markas sekarang juga. Ada rapat penting," kata Mike di sebrang sana.

"Oke setengah jam gue sampe," Keysa menutup sambungan itu dan berlari kecil keluar di susul oleh Revano.

"Key, kamu pulang yah. Papa udah cari kamu kemana-mana loh. Papa sedih selama kamu ngga ada," bujuk Revano.

Revano sedikit terkejut melihat adiknya ini mengendarai motor Dual-sport. Dia bahkan tidak tahu apa-apa tentang gadis itu.

Keysa tidak membalas dan segera menyalakan mesin motornya. Rapat kali ini sepertinya sangat penting sehingga Mike memanggilnya dengan nama yang di pakai untuk misi.


Revano tadinya akan mengejar Keysa. Tetapi dia lebih memilih untuk memberitahukan Papanya bahwa dia sudah bertemu dengan Keysa yang hilang 3 tahun yang lalu.

Sesampainya di kantor, Revano segera menuju ke ruangan Papanya. Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, Revano masuk mendapati Papanya sedang bekerja dengan seorang wanita di sisinya.

"Pa, ada yang mau aku bicarain sama Papa" Revano mengkode wanita itu untuk keluar. Wanita itu hanya mengangguk dan keluar dari sana.

"Ada apa Vano?" Zakiel menghentikan sebentar tugasnya dan menatap penuh perhatiannya pada Revano.

Tidak biasanya anak tertuanya berbicara seserius ini.


"Tadi aku ketemu sama Keysa,"


Deg



Mendengar itu, jantung Zakiel serasa berhenti. Anak gadisnya yang selama ini dia cari akhirnya di temukan.

"Apa benar, Vano? Anak gadis Papa, kamu ketemu dimana?" Zakiel bertanya dengan tidak sabaran.

"Waktu Vano lagi kumpul sama temen di resto, ada Keysa di sana Pa. Tapi Keysa kayaknya lagi buru-buru, jadinya ngga sempet Vano ngejarnya," sedih Revano, ketika mengingat dia tidak dapat mengejar Keysa.


"Ya Tuhan. Akhirnya kamu ketemu nak," Zakiel berujar sendu. Selama ini dia selalu mencari anaknya itu selama 3 tahun. Tapi entah kenapa jejaknya hilang begitu saja bagai di telan bumi.


Saat sedang berpikir seseorang masuk dengan Bara dan Kenzo.

"Om Zaki, Melani bawain om makan lho" Melani dengan ceria masuk ke ruangan Zakiel.

"Hai, sayang. Wah kebetulan om lagi lapar lho," sejenak Zakiel melupakan tentang Keysa.

Revano yang memang tidak menyukai Melani hanya mendengus kesal mendapati gadis itu menganggu Papa nya. Seakan gadis itu adalah anak Papa nya saja.

Dengan perasaan geram, Revano keluar dari ruangan Zakiel. Tidak tahan dengan sikap Papa nya yang melupakan anak kandungnya hanya karena gadis itu.


Wanita tadi yang di suruh keluar oleh Revano juga masuk kembali. Entah kenapa Revano sangat tidak suka dengan kedua pasangan Ibu Anak itu.


Mala namanya. Dia adalah Ibu dari Melani yang sekaligus menjabat sebagai sekretaris Papa nya. Bara dan Kenzo juga ada di sana. Mereka berdua menerima jika Papa nya menikah lagi dengan Ibu gadis itu.

Berbeda dengan Revano yang sangat menentang pernikahan Papa nya. Meski Papa nya memang tidak berniat untuk menikahi Mala dengan alasan masih mencintai almarhumah istrinya itu, tetap saja Revano tidak suka keberadaan Melani dan Mala di tengah-tengah keluarganya.

****

Huhuhuhu mulai masuk konflik nih


Huaaa hiks aku terhura banget buat cerita yang ini, padahal biasanya butuh setidaknya seminggu buat dapet pembaca


Tapi aku bersyukur banget dapat pembaca saat aku publis ini cerita


Makasih untukmu para readers dan dukungannya.

Salam manis,

BlackSwan

8 Juli 2021

Antagonis Yang Berbeda [TERBIT]Where stories live. Discover now