[ 1 ] ;ㅡKim Jungwoo

Mulai dari awal
                                    

Pintu kamar lain terbuka, menarik perhatian Ara dan Jaemin. Ternyata Xiaojun baru terbangun dari tidur malamnya, ya, karena gilirannya semalam, jadi ia berjalan-jalan malam, sama seperti Jaehyun kemarin malamnya.

Lalu ... tentu saja Xiaojun ada di dalam asrama juga.

"Nyenyak tidurnya, Bang?" tanya Jaemin yang diangguki dan diiringi senyum oleh Xiaojun.

Entah mengapa Ara jadi teringat dengan keromantisan antara dirinya dan Xiaojun saat di dunia halu kemarin. Ah, tiba-tiba Ara jadi baper sendiri. Dan Jaemin menyadari hal itu.

"Eh, kenapa muka lo jadi merah gitu waktu liat Bang Xiaojun?" tanya Jaemin yang membuat Ara jadi kaget, bahkan Xiaojun ikut memperhatikan Ara.

"Ah, enggak, kayaknya emang kepanasan aja." Ara menggeleng-geleng sambil tersenyum canggung. Tidak mungkin Ara menceritakan tentang yang terjadi di dunia halu itu, 'kan?

"Kayaknya abis ngeliat gue, lo langsung merah gitu?" tanya Xiaojun dan menopang wajahnya lalu menatap Ara dengan jahil. "Kayaknya ada sesuatu yang terjadi di dimensi itu, ya?"

Ara tertawa canggung. "E-emang ada sesuatu yang pasti terjadi, 'kan? Gue bisa nanganin itu, biasanya juga gue baik-baik aja tuh."

"Kayaknya lebih romantis dari gue, ya? Padahal kita kan jadi suami istri waktu itu," kekeh Jaemin yang segera dipelototi oleh Ara.

"Oh? Lo tau? Dikasih tau dia?" tanya Xiaojun yang sekarang menatap Arapenasaran. "Gue juga mau tau, gue jadi apa di sana?"

Ara berdeham, ini bukan pertanyaan sulit. Jawab saja jujur seperti biasanya. "Jadi suami."

"Wah, kalian juga suami istri?! Wah gila, banyak juga suami lo," gelak Jaemin yang membuat Ara hanya menggeleng-geleng sambil memegangi kepala.

Xiaojun tertawa. "Gak cuma dia doang kayaknya yang mimpi jadi istri gue, 'kan?"

"Ah, iya juga," jawab Jaemin. "Pasti berat menghadapi ketampanan kita di sana, ya?"

"Sangat," jawab Ara yang disambut tawa oleh Jaemin dan Xiaojun. Perbincangan mereka berjalan menyenangkan, membuat Ara kembali melupakan ponsel yang seharusnya segera ia temukan.

...

Sore harinya, barulah beberapa anggota NCT dan WayV kembali ke dalam asrama dan Ara sudah harus pergi ke luar rumah untuk pemain selanjutnya. Dan esok, adalah hari terakhir.

"Hei, gue baru inget bawa ponsel lo kemarin," kata Jaehyun setelah menahan Ara.

"Oh iya, gue cariin dari kemarin. Makasih ya, kak." Ara segera izin pergi, dan kali ini Xiaojun tidak bisa menemani karena Ten serta yang lainnya memaksanya untuk latihan. Tepatnya, menyuruhnya untuk membelikan mereka makanan karena kebetulan Xiaojun tidak dikenali.

Ara berhasil keluar rumah, dan tentu saja setelah selesai memainkan permainan itu di laptop. Kali ini tidak ada petunjuk apa-apa, dan Ara juga tidak tahu apa yang akan terjadi.

"Karena genre-nya romantis, gue gak perlu khawatir kalau bisa-bisa terjadi pembunuhan di sana."

Sembari berjalan-jalan dengan menutupi identitasnya, tentu Ara juga memikirkan keadaan Ilisa. Kira-kira apakah Ilisa sudah pergi? Apakah dia baik-baik saja?

"Pasti enggak gampang juga beradaptasi di lingkungan baru untuk orang macam Ilisa," ujar Ara.

"Janji dari mana kalau di sana enggak ada yang mengenali Ilisa?"

Ara menemukan rumah itu dan menghela napasnya. Ini bukan tahap terakhir, tetapi jantung Ara berdebar kencang bukan main. Apa ada petunjuk yang bisa ia temukan sebelum permainan esok?

✔️Dating Doors || NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang