"Oke kalau gitu, jangan bohong."

Kennand berdecak "iya, gak boong yang penting ditolong."

Kennand menumpukkan tangannya pada meja menatap Hazel tajam. "Satu lagi, jangan bilang sama temen temenku kalau aku kenal kamu."

"Temen temen kamu?" Hazel menaikan sebelah alisnya.

"Axel, Ellio, Derry, Langit, apalagi saudara kamu Jio."

What? Kennand tau kalau Hazel saudara Jio? Apa Hazel harus cari tau kenapa Jio bisa kenal Kennand begitupun sebaliknya.

"Kenapa emangnya?"

Kennand kembali berdecak. "Nanti rusuh, temen temenku fans mu, tau kan?"

"Fans?"

"Orang mereka tiap hari stalking kamu, di Ig, bahkan mereka nyimpen no kamu diem diem."

Hazel menghela nafasnya panjang, membuat Kennand bertanya tanya, Hazel marah?

"Kenapa?"

"Udah biasa, entar juga dighosting." Jawab Hazel kemudian bangun dari duduknya. "Aku ke kelas duluan" lanjutnya.

"Hm"

Kennand mengangguk kini ia harus kembali pada mode cool dan dinginnya.

•••

Angin sepoi-sepoi terasa mengayun pada diri Derry, dilihatnya ia sangat menikmati pagi yang tidak terlalu panas ditambah angin sepoi-sepoi yang sangat membuatnya menikmati indahnya dunia.

"Adem bet gila!" Serunya.

Ellio berdecak "turun Derry! Allahu Akbar!"

Ternyata Derry tengah duduk di jendela belakang kelasnya, yang itu berarti bawahnya langsung tanah tak ada penghalang apapun, ditambah Derry tak pakai pengaman juga kelasnya yang ada di lantai 4, sangat tinggi. Kalau jatuh ya bisa wassalam.

"Derry ih jangan begitu! Lo capek hidup? Cerita sama gue gak gini caranya jir!" Oceh Axel. "Gue cape jomblo xel" jawab Derry.

Langit mengerutkan dahinya heran "capek jomblo ya cari cewek der, bukan cosplay jadi Rapunzel Lo dinotice Malaikat maut tau rasa Lo."

"Rapunzel emang pernah percobaan bunuh diri?" Tanya Ellio. "Dih bukan lelaki sejati Lo kalau belum nonton Rapunzel ada loh waktu nyanyi apaan yak?---"

"Yang ini loh nyanyian nya nananana i see the light nah itu lah pokoknya ada tu scene si Rapunzel duduk di jendela sama kek si Derry" lanjutnya.

"Der! Lo jodoh Tu sama si Rapunzel turun yok dah ada cewek tuh!" Seru Axel.

"Ngapain suka sama yang gak nyata, kalau suka sama yang nyata aja susah di dapetin, dia udah gak nyata ada pawangnya pula"

"Der, lu Rapunzel lopers?"

"Bukan! Gue Sasaeng punzel, puas Lo?!"

Kennand memasuki kelasnya yang di penuhi orang orang rusuh contohnya seperti teman temannya, kelas yang meresahkan.

"Woy Ken! Ken!" Seru Langit

Kennand Perfect BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang