Part 3

24K 1.5K 45
                                    

Suara langkah kaki menggema sepanjang koridor sekolah. Waktu masih menunjukkan pukul enam pagi, tapi seorang gadis cantik sudah berada di sekolahnya. Keadaan masih sangat sepi. Dirinya memang sengaja berangkat sangat pagi, demi menghindari kekasihnya. Ponselnya ia alihkan pada mode penerbangan, jadi tidak ada yang bisa mengganggunya.

Sesampainya di kelas, dia mendudukkan dirinya kemudian merebahkan kepalanya diantara lipatan tangan. Kepalanya terasa pening karena menangis berjam-jam semalam, entah sampai jam berapa dirinya menangis hingga berakhir ketiduran.

Penampilan bangun tidurnya tadi sungguh mengerikan, kantung matanya membengkak karena menangis, beruntung sedikit foundation berhasil menyamarkan kantung matanya, sehingga keluarganya tak bertanya macam-macam.

Kepalanya pening memikirkan kejadian semalam, Zhivanna bodoh! Batinnya memaki diri sendiri. Bisa-bisanya dirinya jatuh cinta pada laki-laki semacam Lucas.

Lucas itu brengsek, harusnya ia tau itu.

"Kak, kenapa waktu itu tiba-tiba minta aku jadi pacar kakak?" Tanya Zhivanna pada sang kekasih. Tiba-tiba saja pertanyaan ini muncul di kepala Zhivanna

Mereka tengah berada di taman saat ini, terhitung hubungan mereka sudah memasuki bulan pertama.

"Karena lo cantik, lo menarik. Gue suka," Jawab Lucas santai

"Tapi kakak gak cinta sama aku kan? Jadi kapan kita putus?" Pertanyaan itu meluncur begitu saja dari mulut Zhivanna.

"Kalau gue nyakitin lo, kita putus! Lo otomatis terlepas dari hubungan ini." Janjinya

"Tapi lo gak bakal lepas dari hubungan ini karena sampai kapanpun gue gak bakal biarin diri gue nyakitin lo!" Imbuh Lucas dengan sangat yakin pada saat itu.

Zhivanna menyeka air matanya kasar, "Gak bakal nyakitin aku katanya?"

"Apaan baru enam bulan aja udah selingkuh," Kesalnya bersungut-sungut, "Lucas sialan, sialan, sialan!"

"Woy ngapain lo pagi-pagi udah ngumpatin pacar sendiri? Sambil nangis lagi" Tanya seorang gadis yang baru datang. Dia Clara, sahabat pertamanya di SMA ini.

"Dia bukan pacar aku! Hari ini mau putus."

"Gila lo? Orang sekelas kak Lucas mau lo putusin?" Tanya Clara tak percaya.

"Dia selingkuh Clara, SELINGKUH!" Zhivanna memekik tertahan, hampir berteriak.

"Hah? Serius lo?"

"Iya lah, Acun sama Justin sendiri yang ngasih tau aku. Bahkan ada bukti fotonya." Zhivanna kembali menangis kemudian merebahkan kepalanya, menangis sesenggukan.

"Gila sih! Emang sih kak Lucas orangnya cuek plus dingin, tapi dia keliatan bucin banget sama lo. Masa iya dia selingkuh? Gak mau lo cari tau dulu?"

Zhivanna mendongakkan kepalanya, kemudian merogoh ponselnya dari dalam tas, kemudian sibuk mencari sesuatu lalu menyodorkannya pada Clara.

"Nih liat! Apanya lagi yang harus di cari tau?" Zhivanna menunjukkan foto Lucas bersama seorang gadis di sebuah cafe semalam.

Clara melotot kemudian merebut ponsel milik Zhivanna, sibuk memperbesar gambar itu, takut-takut dirinya salah lihat. "Sialan, ini beneran kak Lucas selingkuh!"

"Ya memang! Aku kan udah bilang dari tadi!"

"Brengsek! Berani-beraninya dia nyakitin sahabat gue!" Clara ikut emosi

Clara menatap sahabatnya kemudian jemarinya bergerak menghapus air mata Zhivanna. "Berhenti nangis! Cewek secantik lo gak level nangisin cowok brengsek kayak Lucas tai anjing itu." Gadis tomboi itu sudah terlanjur emosi hingga mengeluarkan kata-kata kasarnya.

Possessive MantanWhere stories live. Discover now