"Berarti emang nggak ada kaca yang sempurna, seperti halnya manusia, nggak akan ada yang sempurna. Dulu aku salah mencintai Gilang yang aku kira sudah sangat sempurna untuk hidupku, tapi nyatanya pecah berkeping-keping, lalu aku ketemu kamu yang aku kira bisa menyempurnakan hidupku karena kamu bisa memaafkan masa laluku, tapi akhirnya pecah juga oleh balas dendam. Sampai kamu kembali untuk menawarkan perekat untuk menyatukan kaca itu lagi, aku ragu tapi aku tau nggak ada yang sempurna, begitu juga aku, kejahatanku lebih tak termaafkan, tapi kamu bisa menerima. Aku nggak yakin ada yang bisa nerima masa laluku layaknya kamu, padahal itu menyangkut kakak kamu sendiri." terang Ovi yang lagi-lagi membuat gue berdesir.
आप पढ़ रहे हैं
Informed Consent
सामान्य साहित्य"Setiap hal yang terjadi atas persetujuan kita, ada andil kita di dalamnya. Jangan mudah menyalahkan takdir jika ada yang tidak sesuai keinginan, jangan buru-buru menyebutnya ujian, karena bisa saja yang sedang terjadi adalah ganjaran dari apa yang...