Chapter 23 : Bukit Sindy

11.6K 1.6K 153
                                    

Aku mengusap wajah Akmal yang terlihat sangat senang, senyumnya sungguh memancarkan kebahagiaan. Melihat wajahnya, tiba-tiba hatiku nyeri sekali, kenapa kamu sejahat ini, Akmal?

Kata Cintia, aku tidak boleh menolak segala macam perasaan yang hadir di hati. Maka sekarang aku kembali memeluk bingkai ini, memejamkan mata untuk merasakan betapa besar cinta yang aku punya untuk Akmal, dan setelah aku bisa berdamai dengan semua ini, perlahan aku akan lepaskan semua perasaan cinta yang aku punya, sampai benar-benar hilang.

Informed ConsentWhere stories live. Discover now