Freak Couple : Nikah SMA [TAMAT]

📓[40] Si Bayi Banyak Tingkah

[40] Si Bayi Banyak Tingkah

Jangan lupa vote and komen!

🌟💬😉

🍁

Rumah mewah bertingkat dua di salah satu kompleks elit itu sedang ramai-ramainya. Kayra dan Kevin sedang kedatangan tamu, bukan hanya satu dua orang, melainkan ada keluarga besar dari mereka berdua dan teman-temannya.

"Bentar lagi gue jadi Aunty, dong." Ria tak hentinya berceloteh saat awal kedatangannya di sana. Semalam, Kevin mengumumkan kabar bahagia itu di grup whatsapp mereka. Jadilah sekarang, mereka semua berkunjung ingin memberikan selamat secara langsung.

"Cielah, yang bentar lagi jadi Papa muda," goda Dirga mencolek genit dagu Kevin.

"Apa sih, lo! Genit bener!" sembur Kevin menghentak tangan Dirga.

"Selamat ya, sayang. Jangan kerja yang berat-berat, suruh Kevin aja," ujar Bunda Vina mengelus sayang rambut menantunya itu.

"Iya, Bunda."

"Jangan makan yang pedes-pedes, Kay," peringat Mommy Dian.

"Iya, Mommy."

Dirga yang masih duduk di dekat Kevin menyenggol lengan cowok itu. Ia kemudian membisikkan sesuatu. "Gimana rasanya?"

"Rasa apa?" bisik balik Kevin.

"Rasanya buat anak."

Kevin melirik sinis Dirga, seperkian detik kemudian bibirnya tertarik menciptakan senyum konyol. "Rasanya? Ah, mantep. Kalau udah masuk, beh ...!"

Dirga meremas ujung bajunya, tangannya tiba-tiba keringatan dingin mendengar omongan Kevin.

"Apalagi kalau itunya udah keluar, beh nikmatnya." Kevin tak ada hentinya mengkompori Dirga membuat cowok berpirang itu membayangkan hal yang tidak-tidak.

"Traveling-nya udah sampai mana, tuh?" celetuk Arthit melihat pergerakan Dirga yang tampak melamun. Cowok itu ternyata dari tadi menguping pembicaraan  kedua sahabatnya itu.

Dirga yang tersadar langsung menggelengkan kepalanya, berusaha menghilangkan pikiran kotornya.

"Makanya, buruan cari cewek. Lagian bentar lagi kita lulus," ujar Kevin memberi saran.

"Males, gue."

"Bilang aja lo CLBK, cinta lama belum kelar." Arthit tertawa kencang mengejek sahabatnya itu. Sementara Dirga hanya bisa berdengkus, meratapi nasibnya yang memang benar-benar sama seperti yang diucapkan Arthit si pakboy.

Di ujung sana terlihat siluet seorang gadis sedang memandangi mereka semua dengan raut wajah kesal. Sepertinya dia adalah satu-satunya orang yang tidak berbahagia di sana.