041

1.2K 152 23
                                    

Iqbaal berada disalah satu club bersama Arkan, Karena Arkan sengaja mengajaknya bertemu.

"Lo mau pesen apa aja, gue yang bayar."

"Nanti aja, lo mau ngomong apa."

Arkan menoleh sekitar, "gini, lo serius sama adik gue?"

"Menurut lo?"

"Gue denger dari Mommy, lo mau ngelamar (namakamu)?"

"Iya, tapi Kan. Gue ga bakal ngelamar dia cepet."

"Mau tahun ini atau gimana?"

"Bulan depan."

Arkan menganggukan kepalanya, meneguk wine nya.

"Gue restuin lo, tapi Inget. Gue ga mau lo seenaknya setelah ngelamar dia."

"Dia bakal nusul lo S1."

"Apa lo keberatan?"

"Buat apa gue keberatan, kan dia mau belajar. Gue ga mau egosi."

Arkan menganggukan kepalanya, dirinya menatap Iqbaal.

"Apa lo ga main-main sama (namakamu)?" tanya Arkan lagi.

Iqbaal tersenyum tipis, "buat apa gue sejauh ini kalo buat main-main?"

"Dari banyak kasus yang pernah gue lihat dipertemanan (namakamu), gue liat semua berakhir putus setelah lamaran. Dan lo, orang pertama Kali mau ngelamar dia." Arkan menghela nafasnya pelan. "Sebenernya gue belum percaya sama lo, dan Mommy udah ngasih restu. Jadi gue bisa apa?"

Iqbaal menegakan posisi duduknya, "lo bisa jamin adik lo sama gue, gue ga mau lama-lama sama dia kaya gini. Gue mau dia punya kepastian setelah gue Lamar dia. Gue Taue kaya apa (namakamu), lo juga Tau."

Iqbaal meneguk winenya, "gue ngelamar dia semua udah gue pertimbangin, gue punya rumah yang udah gue bangun selama gue sama (namakamu). Gue punya tabungan buat kehidupan gue sama dia, gue ada kerjaan buat dia makan bahkan belanja."

"Lamar dia secepatnya, kasih dia kepastian yang jelas."

"Pembicaraan Kita, terlalu serius." Canda Iqbaal kepada Arkan yang dibalas tawanya.

🌋🌋🌋

Iqbaal membuka kedua matanya, mendengar kebisingan diapartementnya. Dirinya bangun melakangkahkan kakinya keluar melihat Salsha, Aldi bahkan Aden disini.

"Ngapain lo semua disini?"

"Lo mau ngelamar (namakamu), beneran?" Salsha menarik kaos yang dikenakan Iqbaal.

"Hmm."

"Kapan?"

"Kapan-kapan." Jawabnya asal.

"Yang bener, gue mau milih baju biar samaan kaya dia pas lamaran." Celetuk Aden.

"Semua udah ada satu set, nanti gue kirim kalo udah ada." Katanya sambil membuka pintu kulkas.

"Jadwal (namakamu) apa hari ini Den?"

"Ga ada, dia hari ini bebas."

Iqbaal bergegas kekamar untuk mandi, Tak butuh waktu lama untuk dirinya Mandi. Dirinya memakai celana jeans dan kaos hitam dirinya juga memakai hoodie hitam polos.

"Anggap aja apartment numpang, gue mau keluar." Katanya meninggalkan ketiganya.

Iqbaal mengendarai mobilnya memasuki pekaranan rumah sang kekasih. Disana ada Arkan yang sedang menggendong kucing besar yang Arkan punya.

Iqbaal menyapa Arkan sebentar, setelahnya dirinya melangkahkan kakinya masuk. dilihat sang kekasih baru saja Mandi.

"Temenin belanja mau ga?" Tanya (namakamu) kepada Iqbaal.

Baal's [+17] (On Going)Where stories live. Discover now