(6) Question and Answer

Start from the beginning
                                    

"Baiklah, acara selanjutnya yaitu sesi tanya jawab." Kang Moderator bersuara. "Yang bisa menjawab, akan mendapat hadiah dari panitia penyelenggara." Semua terdiam. Menunggu pertanyaan dengan wajah antusias.

"Baiklah, akan saya mulai, tolong perhatikan pertanyaannya." Moderator memberi jeda.

"Sebutkan Salat Fardhu yang disemua Rakaatnya duduk bertahiyat!"

"Salat fardhu..?"

"Salat wajib ya?"

"Di semua rakaatnya duduk?"

Semua berbisik-bisik, menduga-duga jawaban. Aku mendengar santri di sekitarku masih kesulitan memecahkan pertanyaan ini.

"Apa ada Salat seperti itu?"

"Bukankah rakaat pertama semua salat wajib itu pasti berdiri dan tidak bertahiyat ya? Mana ada yang duduk semua?"

"Apa salat witir? Jika satu rakaat pasti duduk tahiyat kan?"

"Kang moderatornya bilang salat fardhu. Berarti salat wajib."

Semua terdengar kebingungan. Saling menimpali dengan teman-teman lainnya. Baik santri putra maupun putri belum ada yang mengangkat tangan untuk menjawab.

"Salat Witir, ra?" Aini ikut bertanya-tanya.

"Witir itu salat Sunnah, Aini.."

"Lalu apa? Atau Kang moderatornya salah pertanyaan?"

Aku tersenyum tipis "Tidak, pertanyaan itu tidak salah. Memang ada jawabannya."

"Kamu tahu, ra? Memangnya ada?"

Beberapa detik sebelum menjawab kebingungan Aini, ada salah satu santri putri yang masih satu shaf depan denganku, mengangkat tangannya. Moderator yang menyadari itu langsung menunjuk dirinya dan memintanya maju kedepan. Semua kebisingan kini terdiam.

Ternyata dia, Nida Salwa.

Kudengar ia seorang Ning, putri dari Kiai di sebuah Pesantren besar di Magelang. Abah beliau teman seperguruan Abah Amar. Tentu saja ia sangat dikenal disini.

Nida juga Salah satu santri populer. Seorang Ning dengan wajah anggun sekaligus Al Hafidzah mumpuni. Tetapi kami tidak satu angkatan, ia lebih tua lima tahun dariku, alias Senior Santriku disini. Kamar asrama kami juga berbeda. Hanya beberapa kali aku bertemu dengannya, ketika salat berjamaah atau saat mengaji Abah di Aula.

"Jawabannya adalah salat Maghrib yang dilakukan ketika Makmum Masbuk."

"Bisa dijelaskan lebih detail?"

"Jika anda melaksanakan Salat Maghrib tetapi dilakukan secara Makmum Masbuk, anda pasti mengikuti imam yang sedang Salat rakaat kedua atau rakaat ketiga. Otomatis anda melaksanakan rakaat pertama hingga akhir dengan duduk bertahiyat, karena mengikuti gerakan imam. Jadi, anda melaksanakan semua rakaat Salat Maghrib dengan bertahiyat."

Itulah yang kami dengar dari penjelasannya. Jelas dan akurat.

Sepersekian detik setelah itu, suara suara santri mulai ramai menggema. Sepertinya banyak yang baru menyadarinya.

"Tepat sekali. Selamat! Silahkan ambil hadiahnya." Suara Kang Moderator terdengar sumringah.

Suara tepuk tangan membahana. Semua santri terdengar memujinya.

"Jawabannya itu, Ra?" Aini memastikan lagi.

"Iya, benar. Salat subuh yang dilakukan Makmum masbuk juga begitu, semua rakaatnya bertahiyat karena mengikuti imam. Sebenarnya mudah kan?" Jawabku padanya sambil menyeringai. Pasti sangat tak disangka-sangka.

Aini tertawa. "Benar-benar tidak kepikiran!" Aku ikut tertawa, mengangguk.

Aku sudah tahu pertanyaan itu sejak dulu bapak pernah memberikan kuis padaku dan Kak Zula setelah kami belajar praktek Salat di TPQ. Tak kusangka ternyata permainan sederhana itu sangat bermanfaat saat ini..

Kang moderator kembali melanjutkan pertanyaan selanjutnya.

Setelah beberapa saat, pertanyaan kedua berhasil dijawab oleh santri putra. Membahas tentang Ilmu Tauhid.

"Baik, pertanyaan ketiga sekaligus terakhir adalah tanya jawab special tentang anggota pengurus."

"Ah ini pasti pertanyaan seputar jabatan lurah atau nama-nama anggota keamanan." Aini menopang dagu sambil menceletuk malas. Aku memangguk. "Bisa jadi.."

"Baik.. Tolong dengarkan baik-baik.." Moderator bersuara ditengah keramaian.

Hening. Semua santri berkonsentrasi. Semua telinga dipasang baik-baik.

"Siapakah nama kakek buyut Kang Ali Rasyiq?"

Hening. Seluruh penjuru pondok, senyap.

1 detik..

2 detik..

3 detik..

"Haaa!!?"

Seru terkejut semua santri yang ada hingga membuatku batuk tersedak. Tak percaya dengan yang barusan kudengar.

Apa itu tadi?

Kakek buyut?

TO BE CONTINUED

***

Gimana? Acara QnA nya bingungin nggak? Wkwk


NAYANIKA ZARA✅Where stories live. Discover now