PROLOG

1.3K 218 30
                                    

Lengang. Waktu seakan berhenti kala semua mata di ruangan itu tertuju padaku.

"Piye nduk? Terima tidak?" Abah Yai bertanya, suara beliau terdengar ayem di telingaku. "Tak apa, katakan sejujurnya. Abah dan ummik tidak memaksamu menerima khitbah ini.." Abah berkata lagi. Sepertinya menangkap kebingungan yang terlihat dari wajahku.

Aku masih diam, kepalaku menunduk. Di sampingku Abah Kiai berserta Ibu Nyai yang biasa kami sapa 'Ummik'. Dan dihadapanku saat ini tak lain adalah satu rombongan keluarga yang juga ikut menunggu jawaban keluar dari bibirku yang masih tertutup rapat.

Ummik menggenggam lembut tanganku. Dari raut wajah beliau mengisyaratkan untuk segera menjawab.

Perlahan kuangkat wajahku yang menunduk. Mataku mulai tertuju pada ayah dan ibunya yang sedang tersenyum hangat padaku. Aku bisa menangkap sirat penuh harap di mata mereka.

Lalu kualihkan pandanganku padanya. Dia, seseorang yang pagi ini bertamu ke ndalem Kiai kami bersama rombongan keluarganya, mengutarakan maksud dan tujuannya.

Aku kembali menunduk. Batinku seketika tersenyum getir. Tak pernah terpikirkan olehku jika ia bisa melangkah sejauh ini. Mengutarakan perasaannya yang tak pernah kuduga seperti ini, dengan cara melamarku di pesantren. Tempat sekaligus rumah dimana aku mengabdikan diri. Ia datang tanpa ragu mengajakku menjadi bagian dari keluarganya. Hei! Bukankah ini semua bukti bahwa ia serius dengan perasaannya?

Aku meremas jemari. Dia yang kusadari mencintaiku sejak lama. 'Bukankah kamu harus menjawab 'iya' untuk ini? Menerima niat dan perasaannya seharusnya mudah bukan? Mengapa lidahmu terasa kelu untuk menjawab?' Aku mengutuk diri sendiri yang hanya bisa diam.

"Apakah hatimu sudah dimiliki seseorang, Ra?"

Nafasku tercekat. Dia akhirnya bertanya langsung padaku setelah sekian lama melihatku membisu. Kepalaku semakin menunduk. Meremas semakin kuat tanganku yang sejak awal sudah berkeringat dingin. Jika boleh jujur, aku pun tidak tahu.

Sungguh..

Bolehkah saat ini saja aku menghilang?

TO BE CONTINUED


***

NAYANIKA ZARA✅Where stories live. Discover now