#Rumah sakit

19.9K 1.9K 156
                                    

Ruangan dengan bau obat-obatan yang menyeruak masuk melalui Indra penciuman. Laki-laki itu tidak berhenti untuk berjalan mondar-mandir di depan pintu, dengan tulisan IGD.

Tidak luput ia memandang pintu yang sudah satu jam belum juga terbuka. Ia benar-benar khawatir dengan keadaan gadisnya itu.

Hitungan menit, dua orang datang menghampirinya. Keduanya menggunakan seragam Polisi. Siapa lagi kalau bukan Arin dan Haikal?

“Pak Andre!” Andre merasakan kalau seseorang tengah memeluknya saat ini.

Andre menatap orang itu dengan tatapan nanar. Haikal sudah seperti nyamuk aja saat ini.

“Perempuan tadi gak kenapa-kenapa kan?” tanya Arin. Andre menghela napas berat. “Dokter belum kasih kabar!”

“Andre! Gimana keadaan Metha?” Suara itu lantas membuat atensi ketiganya teralih.

Sontak dengan cepat Arin melepaskan dekapannya dari Andre. Di susul oleh pandangan tidak suka dari Nisha, yang kini tengah menggendong Vanno.

“Andre belum tahu, Ma!”

Safira menghela napas berat. “Kenapa bisa seperti ini?”

“Ini salah Nisha, Tante!” seru Nisha pelan. Andre menatap Nisha dengan pandangan, seakan-akan seperti harimau yang ingin menerkam mangsanya.

“Metha tolongin Nisha yang hampir aja di tabrak mobil,” jelas Nisha. Andre memijat pelipisnya, yang ada dalam pikirannya sekarang hanya ada Metha saja. Jangan lupakan satu hal. Rapat belum juga selesai, tapi Andre malah pergi.

Keadaan kembali hening. Ponsel Andre berdering nyaring, Andre meraih benda pipih tersebut, kemudian segera menempelkannya tepat di telinganya.

“Halo, Pak? Metha ada di mana? Bilang sama saya, kalau orang yang jadi korban kecelakaan itu bukan Metha. Metha lagi seneng-seneng sama Bapak kan?”

Itu adalah Evy. Ia mendengar kabar ini dari beberapa orang yang lewat dari depan kontrakan Metha, dan bilang kalau ada kecelakaan dengan korban yang sangat mirip dengan Metha.

Bagaimana ia bisa tenang?!

“Rumah sakit Melati di jalan Kuningan!”

“Maksud Bapak?”

“Metha kecelakaan. Lebih baik segera datang ke sini.” Setelah mengucapkan hal tersebut, Andre segera menutup panggilannya.

Rangga mendengus kesal saat melihat ekspresi Evy yang  membuatnya jengkel. “Metha di mana emang?” tanyanya kemudian.

“RANGGA! KITA HARUS KE RUMAH SAKIT SEKARANG! METHA KECELAKAAN!”

“Yang bener?” suara itu berasal dari Dito yang baru saja pulang dari sekolah.

“Vy! Jangan bercanda deh. Kagak lucu, Ngab!”

“Siapa yang bercanda, anjir!  Gue benaran. Kita ke rumah sakit sekarang!”

“Dito ikut, Kak!”

*****

Evy buru-buru berlari masuk ke dalam rumah sakit. Gadis itu segera menanyakan ruangan Metha ke meja resepsionis.

“Pasien yang baru aja kecelakaan, perempuan, namanya Yametha Wulandari, ada di mana?” tanya Evy dengan napas naik turun.

“Sebentar saya chek!” kata seorang perempuan dengan seragam putihnya. Seorang Suster.

Rangga dan Dito masih menunggu di belakang Evy. Yang benar saja! Evy benar-benar tak sabaran.

“Gimana, Mbak?” tanya Evy.

Married to the Police [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang