26

16.9K 2.1K 165
                                    

Clausa menatap pantulan wajahnya di cermin toilet wanita. Napasnya ia atur senormal mungkin sehingga tak ketahuan jika jantungnya berdebar kencang sejak tadi.

Bagaimana tidak? Setelah ia menolak sebuah panggilan dari nomer baru, nomer tersebut kembali menelponnya dan memberitahukan maksud dari panggilan itu

Di seberang sana ia mendengar suara Hidden dengan nada tak biasa. Nada pria itu tampak penuh penyesalan dan seolah menyiratkan permohonan maaf sedalam dalamnya.

Sepulang sekolah ia akan segera mengetahui kesalahan apa yang Hidden lakukan pada Clausa. Dan kemungkinan hubungan keduanya akan berangsur lebih baik. Setelah nanti mendengar kesalahan Hidden pada Clausa barulah gadis itu memutuskan akan bereaksi seperti apa.

Semua tergantung sebesar apa kebodohan yang Hidden lakukan hingga membuat Clausa selalu bereaksi berlebihan saat berada di dekat pria jangkung itu.

Raya menduga kebodohan Hidden bisa saja sangat luar biasa atau bisa saja hanya kesalahan biasa namun dilakukan saat Clausa sedang dalam kondisi meradang dan sensitif.

Jadinya Raya memutuskan untuk menemui Hidden dan mencari tahu jawabannya.

Setelah hampir 10 menit Clausa memutuskan kembali ke kelas dan merapikan barang barangnya barulah menuju ke koridor satu dan menemui Hidden barulah ia pulang dan makan bersama Ergi dan Iksa mungkin bersama Retta dan Rafa.

Begitu hendak meninggalkan kelas, Clausa mendekat ke arah Iksa.

"Gue ke bawah duluan, ada urusan bentar nanti Lo pada nunggu aja di parkiran oke?" Tanya Clausa.

Iksa pun mengangguk mengiyakan. Setelahnya Clausa segera keluar agar cepat menyelesaikan urusan dengan Hidden dan segera pergi dengan teman temannya.

Setelah menuruni satu persatu tangga, tibalah Clausa di depan kelas Hidden dan melihat pria itu tengah menelpon seseorang. Begitu Hidden mendapati Clausa, tatapan matanya berubah.

Tetapi dibalik itu semua, Hidden menjadi kesusahan sendiri mengatur bagaimana ia harus bereaksi didepan gadis itu.

Ia tahu ia perlu minta maaf. Namun setelahnya apa yang harus ia katakan?

Clausa kini mendekat ke arah Hidden.

"Ke kantin aja," usul Hidden.

Clausa langsung mengiyakan. Secara berbarengan ke duanya menuju kantin dan duduk di salah satu bangkunya.

Suasana kantin mulai sepi dan menimbulkan keheningan diantara keduanya dan menjadikan suasana canggung.

"Gue minta maaf," ujar Hidden.

"Kenapa?"

Jujur saja debaran masih terasa jelas dalam dada Clausa namun ia sukses menahannya. Selain itu rasa ingin meledaknya tak begitu mendominasi lantaran saat ini bukan tatapan tajam yang menyayat dirinya melainkan tatapan penuh permohonan maaf yang diberi Hidden untuknya.

"Gue tau Lo gak sehat secara mental,"

Sepersekian detik Hidden terdiam sebelum akhirnya kembali membuat Clausa bergejolak penuh amarah.

"Tapi.. itu gak bisa dijadiin alasan untuk Lo nyakitin Slavia, Lo mungkin kesusahan ngurus hidup Lo yang bahkan gak normal itu, tapi bisa gak sih jangan usik orang lain, apalagi Slavia yang bahkan gak tau apa salah dia sampe Lo selalu bully dia dan..."

"Lo diem aja deh," decak Clausa.

"Sorry.. gue..gak..."

"Lo cukup kasih tau gue apa yang udah lo lakuin ke gue dulu, soal mental gue gak perlu Lo peduliin dan soal Slavia gak usah Lo khawatirin, gue gak akan ngusik Lo atau dia atau bahkan Argantara sekaligus, jadi salah Lo ke gue dulu apa sampe Lo harus minta maaf?" Tanya Clausa pada ujung kalimatnya.

fix your storyTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon