6

18.3K 2.4K 50
                                    

"Lo kenapa dorong Clausa?" Nada suara Avas terdengar serius. Bukan Avas yang biasanya.

Matanya nampak tajam dan kurang bersahabat.
Semua di sana memandang Avas dengan pandangan aneh.
Terlebih Hidden yang nampak terkejut mendengar Argantara mendorong Clausa.

"Vi Lo gak diapa apain kan?" Suara Hidden langsung terdengar menanyakan kondisi Slavia.

Dugaan pertama yang muncul di benak hidden adalah Clausa menyakiti Slavia dan Argantara melindungi gadisnya.

Kini giliran Hidden yang ditatap tajam oleh  Avas.
Bahkan terdengar dengusan kesal dari Avas.

"Gak selamanya yang ada di otak Lo itu bener, gak selamanya orang jahat yang selalu buat kesalahan. Bisa aja dia korban," ujar Avas.

"Tapi selama ini gak gitu Avas, Lo pikir dalam semalam seseorang bisa berubah?" Ujar Larisa.

"Iya gak mungkin juga kita bisa percaya sama dia cuma gegara sifatnya berubah beberapa jam sebelum nya," ujar Maya.

"Kalo emang dia gak gangguin Argantara ngapain coba dia sampe di dorong Argantara?" Tanya Tio

"Gue malah mikirnya dia sengaja buat narik perhatian lagi. Makanya dia terjun ke kolam, pas liat Argantara gak bereaksi dia jadinya berenang sendiri aja keluar," ujar Larisa santai.

"Udah gak usah bahas lagi yuk," Slavia terdengar menengahi.

"Lo harus makin hati hati Slavia, dia sekarang mainnya diem diem," Larisa menambahi.

"Nah iya, gue takutnya nanti..."

"Dia jatuh karena gue," suara Argantara terdengar

Semuanya langsung terdiam.

"Dia deketin Lo lagi?" Tanya Carlo heran.

"Segitu gak percaya Lo sama Clausa? Bahkan tadi Lo gak ada panik panik nya ngeliat Clausa kecebur," decak Avas tajam.

"Gue kan taunya dia duluan yang gangguin Argantara jadi...

"Gak, gue yang duluan minta mau ngomong sesuatu sama dia," Argantara kembali membuat semua orang terdiam.

Avas tertawa pelan. Menertawakan kebodohan manusia di depannya. Menuduh seseorang tanpa bukti.

Argantara juga sedari tadi tak mengungkap yang sebenarnya membuat teman teman makin salah paham.

"Gue kira..." Tio tak melanjutkan kata katanya.
Dia ikut merasa bersalah.

Suasana hening kembali tercipta.

"Lo pada kenapa sih? Ya mungkin aja Argantara gak sengaja, biasanya juga dia ngelakuin yang lebih parah kok ke Slavia," Larisa membuyarkan keheningan yang tercipta.

"Serah deh,"

Avas kini fokus pada handphone nya dan tak menghiraukan semua yang menatapnya bingung.
Sikap Avas jadi aneh.

Clausa

Lo gapapa?

Gpp

Avas hanya memandangi jawaban chat itu tanpa berniat membalas atau menutup room chat itu. Biar saja seperti itu.

Entah mengapa Avas sangat mengkhawatirkan Clausa. Dari dulu memang Avaslah yang selalu berdekatan dengan Clausa saat Clausa diacuhkan oleh teman teman bahkan Carlo kakaknya sendiri.

Clausa biasanya hanya akan tersenyum pada Argantara dan menampakkan wajah kesal serta sangar kepada yang lainnya dan membuat orang makin tak betah berdekatan dengan nya.

fix your storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang