. bab xxiv : tak bersayap

443 53 0
                                    

Sanggrada berdiri di depan pintu. Menghela nafas pelan sebelum membuka ruangan itu. Ada anak"nya disana.

"Dad..."

Junius menatap sanggrada dengan tatapan sendu. Sanggrada mengusak kepala putra sulungnya itu penuh sayang.

"Hei jagoan, jaga adik-adikmu disini oke?"

Putrinya menggenggam tangan sanggrada.

"Daddy mengatakan seperti itu seperti ingin pergi jauh saja..."

Sanggrada tersenyum lalu mengusap rambut liana.

"Daddy akan baik-baik saja."

Kericuhan mulai terjadi, seluruh sisi kastil dipadati rogue yang mulai menyerang penjagaan depan. Sanggrada berlari keluar dan membantu sisa pertahanan. Tenaganya terkuras cukup banyak.

"JANGAN BIARKAN SATUPUN DARI MEREKA MENDEKATI RUANGAN JUNIUS!"

Teriakan kesakitan mulai memekakan telinga. Bau anyir memenuhi indra penciuman nya. Minjiro dan yusangga masih berdiri di tempat masing-masing.

"Sial terlalu banyak..."

Sanggrada terus melakukan perlawanan dan tanpa sengaja menatap kearah jendela. Keruangan keempat anaknya berada.

Ia bisa melihat junius disana memberikan sinyal bahwa ruangan itu sudah tak aman.

'Dad, bertahanlah demi kami.'

Bocah itu tersenyum sebelum jendela tertutup dan terdapat bercak darah menempel disana. Sanggrada mulai kehilangan fokusnya.

"Tidak...anak-anakku..."

Sanggrada berlari meninggalkan tempat itu bersama wooyanagra menuju ke ruangan keempat anaknya.

Sanggrada berdiri disana, didepan pintu ruangan yang seharusnya diisi canda tawa keempat anaknya. Air mata bahkan sudah mengalir deras dari pelupuk matanya.

"Junius...liana...hey, kalian bisa mendengar daddy?"

Sanggrada memangku kepala kedua anaknya. Putra sulung dan putri pertamanya.

"Hey...kalian sedang bercanda kan?"

"Ayo bangun anak-anak atau tidak ada cemilan daging..."

Wooyanagra terisak didepan pintu namun ia membawa langkahnya pada ranjang si kembar. Keduanya tertidur pulas hingga tak bisa ia bangun kan.

"Tidurlah...kalian pasti lelah..."

Wooyanagra tumbang. Badannya terjatuh disebelah sanggrada. Menangis kencang di dalam ruangan itu. Mereka...telah kehilangan sayap yang mereka punya.

. sempiternal - sanwoo//woosan ; endWhere stories live. Discover now