. bab iv : dinner

1.3K 142 0
                                    

Sanggrada duduk diatas dahan pohon melihat sekitar. Saat itu usianya baru 17 tahun, dia sedang berburu bersama yusangga dan glarenth.

Anak manja itu memaksa ikut dan akhirnya kami bertiga pergi ke hutan yang agak jauh dari kastil.

"menemukan mangsa?"

Padahal demon satu itu perlu energi bukan daging.

"Aku hanya melihat beberapa rogue mengarah ke sini, MINJIRO?!"

Yusangga menatap kearah yang ditunjuk sanggrada. Sepertinya adik nya itu membuat masalah. Tapi setidaknya ketiganya akan mendapatkan makanan masing"

"sepertinya kita mendapat mangsa 3 remaja kali ini haha"

Salah satu rogue itu tertawa menatap yusanggiro. Sanggrada masih duduk santai diatas pohon.

"aku malas mengeluarkan energi"

Sesantai itu sanggrada saat berusia 17 tahun.

"dikira aku tidak malas?"

Yusangga menatap para rogue itu, jumlahnya cukup banyak dan jika dia membunuh mereka setidaknya dia akan mendapatkan energi.

Salah satu rogue melukai lengan minjiro, anak itu malah terlihat pasrah dan santai meskipun menjadi sandra.

"yang bodoh itu kalian atau minjiro sih"

Sanggrada turun lalu meregangkan badannya.

"kurasa cukup main mainnya"

Manik kelam itu berubah ke keemasan rogue itu mendadak kaku dan tidak bisa bergerak.

"mari kita berkenalan"

"dia yusangga wolf demon anak tertua alpha gavriel, yang kalian sandra itu adik kembarku minjiro vamp wolf. Dan aku sendiri anak tengah diantara mereka..kalian pasti tidak asing denganku bukan?"

Sanggrada mendekat mencengkram dagu rogue yang masih memegangi adiknya.

"jenggala, kalian pasti pernah dengar nama itu bukan? Nama samaran yang diduga milik sanggrada, kalian beruntung bertemu denganku disini, setidaknya aku bisa makan malam"

Tangannya menghempas kepala rogue tadi terdengar suara tulang yang patah dan rogue itu terjatuh tak bernyawa.

"kurasa daging serigala tidak buruk juga"

Sanggrada berjongkok dan sedikit mencabik tubuh rogue tadi lalu menjilatnya.

"butuh darah segar minjiro?"

Sanggrada tertawa lalu menatap rogue di depannya.

"kurasa sudah saatnya kita makan malam"

Sanggrada terduduk di sebuah dahan pada pohon di taman kastil, dibawah ada minjiro yang sedang menikmati darah segar dan yusangga yang sibuk membaca laporan.

"dulu kita sering seperti ini ditengah hutan"

Yusangga melirik sang adik ke atas pohon.

”iya kau pengamat mangsa, glarenth umpan, dan aku yang menjadi bagian pembunuhan"

Ketiganya tertawa, dulu yusangga itu terlihat paling kuat diantara ketiganya karna tidak sungkan mengeluarkan tenaga demi makanan.

"mungkin kita bisa mengulang itu...jika saja para rogue sampah itu tidak menguasai daerah hutan"

. sempiternal - sanwoo//woosan ; endOnde histórias criam vida. Descubra agora