. bab xvi : leonna

443 62 0
                                    

Flashback on.

Plak!

"SANGGRADA!"

Teriakan gabriel terdengar memekakan telinga. Suara tamparan keras memecah keheningan. Sanggrada menatap tajam kearah ayahnya.

"Jangan ikut campur!"

Bugh!

"Aku tidak tau sampai kapan ayah berhenti menjadi brengsek..."

Cklek!

Sanggrada menoleh kearah pintu, dimana gadis kecil bernama leonna itu berdiri dengan raut ketakutan. Sanggrada mendekat dan berjongkok untuk mensejajarkan dirinya dengan sang adik.

"Jangan takut oke? Aku akan menjagamu disini, kapan pun kau ingin kembali kesini. Aku akan menyambut mu dengan senang hati leonna."

Sanggrada mengusap pelan rambut sang adik bungsu lalu berdiri menatap kearah sang ayah. Lelah berdebat akhirnya dia memutuskan meninggalkan ruangan.

"Sudah bunda bilang jangan melawannya!"

"Apa yang salah? Aku hanya membela bunda. Sudah cukup dia seperti itu dua kali dan jangan lagi!"

Gabriel menyandarkan tubuhnya pada tembok, kepalanya pening dan tubuhnya terasa sangat lemas.

"Istirahatlah bunda...aku yakin setelah ini yusangga akan melakukan sesuatu."

Malam semakin larut dan sanggrada masih terjaga diruangan nya.

Grrrr!

"Yusangga..."

Sanggrada berlari melewati lorong yang sepi dan berhenti di depan kamar leonna yang pintunya tertutup rapat.

"Sial pintunya dikunci dari dalam..."

Sanggrada mengedarkan pandangannya dan menemukan sebuah jendela yang terhubung dengan balkon kamar leonna.

"Tidak ada cara lain."

Sanggrada melewati jendela itu dan berdiri di depan balkon kamar leonna. Ia membuka pintunya dan menemukan yusangga yang hendak mengambil energi leonna.

"Jangan...yusangga kau bukan monster yang membunuh anak kecil!"

"Dia menyakiti bunda, aku harus menyingkirkannya."

"Oh ayolah ini semua ulah ayah, bukan anak ini."

Yusangga akhirnya mengalah dan meninggalkan kamar itu dengan amarah yang masih tak terkendali

. sempiternal - sanwoo//woosan ; endWhere stories live. Discover now