. sempiternal - sanwoo//woosan ; end

. bab viii : tragedy

"woo dimana kamu menyimpan dasiku?"

Wooyanagra yang sedang membersihkan ranjang berbalik lalu membantu sanggrada mencari dasinya.

"kamu bahkan meletakan sendiri dasimu tapi kamu sendiri yang lupa"

Omega manis itu memasang kan dasi pada sanggrada.

"semangat rapatnya alpha~"

brak-!

"KAKAK SANGGRA—"

"MAAF MENGGANGGU"

Minjiro yang baru saja hendak masuk bersama matenya langsung diseret keluar lagi oleh sang mate membuat wooyanagra terkekeh melihat kelakuan adik dari sanggrada itu.

Sanggrada meninggalkan kamar dan pergi keruang rapat. Matanya tidak sengaja melihat yusangga yang berjalan tergesa kearah kamarnya.

"tumben sekali dia tidur dikamar bawah"

Sanggrada melanjutkan perjalanannya dan tidak menemukan glarenth padahal seingatnya anak itu baru saja mengganggunya.

"dimana minjiro?"

Guards itu menunduk dan menunjuk ke arah kamar minjiro. Sanggrada membuka pintu itu dan menemukan seorang mayat diatas ranjang minjiro.

"sial...TEMUKAN MINJIRO SECEPATNYA-!"

"AKHH"

Sanggrada terkejut dengan suara teriakan dari luar kamar, itu suara minjiro. Sanggrada berlari keluar dan mencari asal suara lalu menemukan bryan mate minjiro terduduk dengan tatapan kosong.

"dimana adikku?"

Bryan menunjuk ke arah hutan disisi barat kastil. Sanggrada merubah dirinya dan berlari ke arah hutan. Yusangga mengikuti dari belakang tanpa sepengatahuan nya.

"sial jika bukan wooyanagra yang dia incar, lalu siapa?"

Sanggrada berhenti setelah menemukan minjiro yang tengah terduduk lemas, tangannya sudah penuh dengan luka.

"Kak..jangan mendekat..dia.."

"Diamlah vampir kecil, aku memiliki urusan dengan mereka berdua"

Berdua? Sanggrada menoleh kebelakang dan menemukan werewolf lain yang bersama dengannya. Iya dia yusangga.

"Sudah lama tidak bertemu sanggrada, bagaimana kabarmu?"

Pemuda dengan setelan hitam itu menatap sanggrada yang berdiri di depannya.

"cukup baik sebelum kau mencari masalah lagi"

Pemuda itu tertawa cukup kencang, lalu menatap yusangga yang ada di belakang sanggrada.

"aku hanya ingin menemui mate ku, semoga kita bertemu lagi ya.. Yusangga"

Pemuda itu hilang dalam bayangan dan tepat setelahnya yusangga pun jatuh pingsan.

"sialan.."