. bab iii : hah?

1.4K 166 0
                                    

"aku baik baik saja. sudah biasa seperti ini, tolong ambilkan aku minum"

Wooyangra membungkuk lalu keluar dari ruangan dan menemukan yusangga berdiri di depan pintu.

"jadi kau wooyanagra?"

Omega itu membungkuk lalu tersenyum kearah yusangga. Ayolah dia hanya ingin terlihat sopan.

"iya alpha pertama"

Yusangga tersenyum lalu mengusak rambut wooyanagra.

"santai saja padaku, kau mate sanggrada kan? Anak itu memang sedikit keterlaluan soal hubungan seperti ini"

Wooyanagra menatap yusangga bingung.

"apa dia akan menolakku tuan?"

Yusangga menghela nafas kasar.

"mungkin iya dan mungkin juga tidak, tergantung dari bagaimana dirimu bisa menjeratnya dalam hubungan."

Hari ini hujan deras, sekitaran hutan nampak gelap dan mengerikan namun sanggrada disana berjalan disekitaran hutan dengan wooyanagra mengikutinya dari belakang.

"Alpha...hujan semakin deras apa tidak sebaiknya kita berteduh?"

Bulu putih itu sudah basah kuyup namun sanggrada mengabaikannya dan terus berjalan.

"alpha..ini dingin"

Gumam wooyanagra dalam hati, tubuhnya mulai lemas dan terjatuh cukup keras membuat wujud serigala sanggrada menoleh kebelakang.

"WOOYANAGRA!"

Brak-!

"Siapapun panggilkan dokter untuk keruanganku sekarang!"

Sanggrada berlari ke kamarnya tidak menghiraukan tatapan aneh dari minjiro dan yusangga yang berada di ruang keluarga.

"bukankah itu omega yang kemarin sanggrada minta untuk menjadi pelayanku? Dia terlihat sangat peduli padanya"

Yusangga justru tertawa sangat keras sekarang. Menurutnya sanggrada dengan wajah panik itu sangat langka.

"hahaha kau lihat wajah sanggrada? Itu sangat menggelikan"

Minjiro hanya menatap kakak tertuanya itu bingung. Apa yang lucu sampai kakak nya tertawa seperti itu?

Sanggrada duduk di bangku kebesaran nya, matanya menelisik setiap orang yang datang. Namun dia tidak menemukan satu orang.

"dimana minjiro?"

Yusangga yang tidak melihat adiknya ikut menatap tamu yang satu klan dengan sang adik.

"aku disini~"

Sanggrada menatap adiknya dengan tatapan malas bagaimana omega berisik dan cerewet seperti minjiro bisa membunuh banyak orang bahkan dalam waktu singkat.

"darimana?"

Minjiro mendudukkan dirinya disebelah yusangga.

"dari tempat itu, aku menemukan sedikit informasi"

"dalang dibalik ini bukan calvin, dia hanya pesuruh"

Sanggrada menatap kearah depan, cukup terkejut dengan yang dikatakan sang adik.

"Ini semua ulah orang itu, omega yang waktu itu kehilangan keluarganya"

Yusangga hanya diam menyimak perkataan sang adik, tangannya sibuk memainkan segelas wine ditangannya.

"kita akan mempersiapkan beberapa barang, jangan menyerang sebelum ada perintah dari yusangga"

Sanggrada beranjak dan keluar dari ruang rapat.

"Tidak lagi yusangga, dulu kau melarangku pergi dari kastil tapi kau sendiri seenaknya kabur seperti ini?"

Sanggrada berdiri di depan pintu kamar yusangga.

"aku tidak sebodoh itu yusangga, kau menyembunyikan sesuatu?"

Yusangga diam dan itu membuat sanggrada cukup frustasi, sejak kapan kakaknya jadi keras kepala seperti ini.

"terserahmu saja, aku tidak akan memperketat penjagaan, jangan ceroboh. Kau tidak tau seperti apa dunia luar"

Sanggrada meninggalkan kamar yusangga dan memutuskan berjalan jalan ke hutan bersama wooyangra dibelakangnya.

. sempiternal - sanwoo//woosan ; endWhere stories live. Discover now