. bab ix : pertanyaan

1K 124 0
                                    

"Jadi sebenarnya apa yang terjadi? Dia mate ku?"

Sanggrada duduk di ruangannya pada sofa usang kesayangannya berhadapan dengan minjiro dan yusangga. Matanya sudah terpejam erat dan helaan nafas kasar pun sudah ia keluarkan.

"hahh..aku tidak bisa menjelaskan ini, susah untuk mengerti situasinya."

Sanggrada melirik matenya yang masih asik merajut syal untuk musim dingin diatas ranjang.

"aku bahkan tidak paham kenapa di awal mereka mengincar mateku lalu mengincarmu"

Sanggrada menyandarkan punggungnya pada sofa, hari ini cukup melelahkan dengan muncul nya omega itu dengan tidak terduga.

"bagaimana dia bisa menembus keamanan?"

"bagaimana dia bisa lepas dari keamanan?"

Sanggrada menatap datar para guards yang berdiri di depan gerbang. Matanya melirik sekitaran gerbang. Hanya hutan gelap dan setiap sudut pun dijaga.

"Mungkin dia menggunakan ilmu hitam?"

Sanggrada mengerutkan keningnya saat wooyanagra melontarkan kalimat tersebut.

"aku tidak yakin mate...tapi, bagaimana kamu bisa tau tentang ilmu hitam?"

Sanggrada menggandeng wooyanagra kembali masuk ke kastil.

"Ayahku sempat memelajari itu, kemarin saat minjiro hilang ada bayangan hitam juga yang datang padaku tapi dia tidak bisa mendekat karna ini"

Wooyanagra menunjuk tanda pada lehernya. Baiklah setidaknya sanggrada tidak akan khawatir mate nya akan dalam bahaya meskipun dia tetap harus memperketat keamanan.

Berjalan jalan di desa adalah suatu hal yang sanggrada sukai sebelum dia menjadi pimpinan blue moon.

Setidaknya dia bisa keluar kastil hari ini dan berjalan jalan ke hutan bersama matenya. Namun baru memasuki hutan mereka sudah mendengar keributan.

Sanggrada melihat sekumpulan rogue mengepung werewolf kecil di tengah tengah mereka. Sanggrada merasa jika dia tidak bertindak akan terjadi hal tidak diinginkan

"tunggu disini, aku akan kembali"

Sanggrada mengubah dirinya dan berlari ketengah kerumunan rogue.

"Kenapa kalian mengepung bocah ini?"

Salah satu rogue menatap sanggrada lalu berdecih.

"Ayo mundur dia alpha daerah ini"

Setelah para rogue itu pergi, sanggrada kembali mengubah dirinya dan mengusak rambut dari bocah yang dikepung tadi.

"kenapa mereka mengejarmu?"

Bocah itu hanya menunduk sambil memeluk sebungkus daging.

"hamba tidak punya keluarga dan kelaparan jadi hamba mencuri alpha..tolong maafkan saya"

Sanggrada tersenyum lalu menggendong bocah itu kedalam dekapannya.

"kalau begitu ayo bertemu kekasihku, dia akan memasak daging itu untukmu"

"kemana hilangnya bocah berbulu satu itu"

Sanggrada keluar dari ruangannya menuju taman belakang kastil dengan wooyanagra di belakangnya.

"Baiklah daddy hitung sampai tiga ya junius, jika tidak muncul maka tidak ada daging untuk hari ini. Satu...dua..."

Sanggrada menoleh kesamping mendapati bocah itu berlari lalu memeluk kaki wooyanagra.

"lihat ini, kamu sepertinya lebih sayang papa daripada daddy ya? Junius radeska?"

Bocah itu masih memeluk erat kaki wooyanagra. Dia bocah yang kemarin ditemukan oleh keduanya di hutan. Setelah berdiskusi akhirnya anak itu menjadi anak pertama sanggrada dan matenya.

"Karna papa bisa memasak, daddy sendiri lebih sering makan daging mentah bersama paman yusangga dan paman minjiro"

Sanggrada mengerutkan keningnya, darimana putranya tau jika dia masih sering berburu bersama dua saudara kembarnya.

"aku tau dari papa, daddy ini pikirannya negatif terus nanti cepat tua."

"Junius!"

Sanggrada duduk dan menikmati kopinya di sofa dengan melihat pemandangan sang mate dan putranya sedang saling mengejar.

Bocah itu lagi lagi tidak mau mandi sehingga sang papa harus turun tangan menyeret bocah yang kebetulan mirip sanggrada itu ke kamar mandi.

"aku jadi ingin tau apa yang diajarkan minjiro pada putraku sampai sikap pecicilan vampir satu itu ikut menular"

Sanggrada menatap kearah pintu, yusangga berdiri disana ikut melihat keributan antara keponakan dan mate dari adiknya.

"Kurasa minjiro sudah mengajarkan soal perlawanan saat disuruh mandi"

Yusangga tertawa lalu duduk disamping sanggrada. Junius sendiri sudah tertangkap dan diseret sang papa ke kamar mandi.

. sempiternal - sanwoo//woosan ; endNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ