6ꫂ Bahasa Kalbu

142 104 47
                                    

          "Yuk." Aji turun dari rak dan berjalan mendahului Aluna.

          "Yuk?" Aluna mengulangi ucapan Aji.

          "Pasti malu kan mau turun sendirian? Takut rame? Yaudah ayo saya temenin. Keliatannya juga kamu udah beler tuh.. Belek dimana-mana hiii.." Katanya menunjuk-nunjuk wajah Aluna dari kejauhan.

          "Dih mana ada." Bantah Aluna mengusap-usap kedua matanya.

          "Mau gak?" Tawarnya lagi.

          "Yaudah kalo ga mau." Aji langsung menuruni tangga anti basa-basi.

   Aluna kelabakan. Dia langsung mengikuti Aji dari jarak 3 meter. Sesampainya dibawah, Aji berbalik menatap Aluna yang masih diambang tangga. Dia mengacungkan jempol dan mengucapkan kata "sepi" tanpa suara dan berlalu begitu saja.

   Aluna menuruni tangga dengan khawatir. Dia setengah tidak percaya dengan Aji. Dia berjalan pelan-pelan sambil mengedarkan pandangan memeriksa apakah ada seseorang yang dikenalnya atau tidak. Aji tidak bohong. Asrama sepi tanpa ada seorangpun. Aluna buru-buru menuruni tangga dan menuju asrama putri.

• • •

          "Lunaaa...." Panggil Gita dari luar.

          "Na'am (iya) Gitaaa... Ba'din (sebentar)..." Aluna mempercepat gerakannya merapikan jilbab dan bergegas memakai sepatu diluar kamar.

           "Kayfa haaluki (apa kabar [pr])?" Tanya Gita dengan senyum.

           "Alhamdulillah.." Aluna membalas senyum Gita sambil meregangkan kedua tangannya.

   Mereka sudah terbiasa berangkat sekolah bersama sejak kelas X dan selalu saja Gita yang siap lebih dulu daripada Aluna. Namun, semenjak kelas XI dan menjadi pemegang amanah, rutinitas ini tidak dapat dilaksanakan setiap hari karena ada hari-hari tertentu yang mengharuskan Aluna berangkat terakhir. Di Hari Selasa dan Kamis, dia bertugas mengunci seluruh pintu kamar dan menyisakan satu kamar terbuka untuk dihuni santri yang sakit.

   Sesampainya dikelas, Aluna tanpa sengaja melihat Aji yang sedang berkonsetrasi.

          "Itu pada ngapain ya, Git kok kumpul rame banget?" Tanya Aluna kepo.

          "Liat yuk." Ajak Gita.

   Mereka segera meletakkan tas mereka diatas meja dan menghampiri sekelompok orang yang sedang duduk melingkar dibagian belakang kelas. Ternyata mereka sedang bermain scrabble. Aluna pernah memainkan permainan itu pada saat Speech Competition yang diadakan asrama setiap setahun sekali.

   Aji mendongakkan kepala menatap Aluna dan Gita sejenak dan kembali fokus pada papan scrabble.

           Semalem baru aja jadi baik kok sekarang udah balik ngeselin lagi. Gerutu Aluna dalam hati melihat gelagat Aji barusan.

   Dia kembali ke tempat duduknya sedangkan Gita sibuk mewawancarai satu-satu para pemain untuk mengetahui aturan dan cara mainnya.

          "Hai ukhty Lunaa.." Sapa Septi dan Nova bersamaan.

          "Hallo ukhty Septi wa ukhty Nova.." Balas Aluna.

VOCALPHILIAWhere stories live. Discover now