Ujian

3.7K 542 28
                                    

Hai hai hai

Aku up lagi nih.

Dibumbui dengan awal kisah asmara Alvira Mahanta.

Jangan lupa follow akun aku Kaylalakayla

Jangan lupa vote juga

Makasih❤

~

"Ngapain, sih? Ngeliatin mulu?"

"Kamu cantik." Vero menyengir kuda setelah melontarkan pujian untuk Deana. Deana menggeleng pelan sambil tersenyum.

"Makan! Keburu dingin nanti!" Vero mengangguk patuh sambil tersenyum. Sedangkan Deana masih menatap Vero, tak menyangka. Cowok yang selalu ribut dengannya ini sekarang menjadi pacarnya. Bahkan terhitung sudah dua hari mereka pacaran.

"De, nggak mau sekolah ..." rengek Vero. Sepertinya jika mengingat hari ini, reaksi semua murid akan persis seperti Vero. "Kenapa emang?"

"Nggak mau ujian ..." raut muka Vero seketika berubah. Meredup. Hari ini bak hari terakhirnya hidup di dunia ini. "Alah! Baru juga penilain akhir semester, kalo akhir tahun kamu mau apa? Hayo?"

"Lagian kamu juga pinter, ngapain kek nggak semangat gitu?"

"Ya maka dari itu. Aku kasihan sama mereka yang nggak pernah belajar, dan nanti bertanya berbagai macam soal kepada daku, daku tidak sanggup menjawab mereka semua. Mereka pikir daku ini kunci jawaban apa?"

Vero menelungkupkan kepalanya di meja makan. Kakinya yang berada di bawah meja menendang tak tentu arah. Tapi tiba-tiba, dia menegakkan kepalanya. Ia melihat jam dinding yang menunjukkan jam enam pagi.

Vero meraih ponselnya. Ia mengetikkan nomor adiknya. Ia tahu, adiknya itu pemalas sekali. Ia menelepon ponsel adiknya. Berdering. Tapi Vira tidak mengangkatnya.

Dia ganti menelepon Bryan. Tangannya mengetuk meja makannya, cemas.

"Halo, Bry?"

"Halo, kenapa Ver?"

"Vira bangunin! Nanti kesiangan, hari ini kan ulangan."

"Ini gua juga lagi berusaha bangunin." Di seberang sana, Bryan masih berusaha membangunkan Vira. Dia berdiri sambil menggedor pelan pintu Vira.

"Dobrak aja pintunya!" Bryan melotot mendengar penuturan Vero dari benda pipih kotaknya itu.

"Yang ada gua diamuk pintunya rusak."

"Biarin, udah dobrak!" mendengar perintah Vero, mau tak mau Bryan melakukannya. Ponselnya ia taruh di lantai. Dia mencari posisi agar pintu mudah terbuka.

Saat badannya siap ditubrukan ke pintu, Vira membuka pintu tersebut. Alhasil, tubuh Bryan oleng dan menubruk badan Vira. Mereka jatuh dengan tubuh Bryan di atas tubuh Vira.

Vira yang tadinya masih mengantuk, sontak matanya terbuka lebar. Mata mereka saling menatap dan mata keduanya terikat beberapa detik. Degup jantung mereka berdua berdegup kencang.

"Bry? WOY! Udah belum?" suara kencang Vero menyadarkan Bryan. Buru-buru Bryan bangkit dan mengambil ponselnya yang tergeletak di lantai.

"Woy! BRY! Lo kemana sih?"

"Iya ini udah kebuka!"

"Mana kasihin handphone lu ke Vira!" Bryan dengan canggung mengulurkan ponselnya ke Vira. Vira juga sama, ia tak berani menatap mata Bryan. Ia berdeham untuk sedikit mengurangi kegugupannya.

Transmigration of Bad BoyDove le storie prendono vita. Scoprilo ora