Hujan-Hujanan

4.4K 676 31
                                    

PERHATIAN UNTUK SEMUA READERS TRANSMIGRATION OF BAD BOY📢

TOLONG LUANGKAN WAKTU KALIAN BARANG BEBERAPA DETIK, UNTUK MENGIRIM DOA KEPADA PARA KORBAN KRI NANGGALA 402🌊

BERDOA MENURUT KEPERCAYAAN DAN KEYAKINAN MASING-MASING.

BERDOA MULAI!





















SUDAH BERDOA? KALAU BELUM BERDOA SEKARANG, AKU TUNGGU!























SUDAH? MARI KITA BACA CHAPTER HARI INI🍂

~

"Ver, lo besok mau jadi apa?"

"Jadi pendamping hidup kamu aja gimana?" Deana memukul tangan Vero, geram.

"Vero, gua nanya serius juga!"

"Aku juga serius, Sayang!"

"Vero!" Deana memukuli Vero dengan brutal. Vero menunduk. Badannya agak sakit. Ternyata pukulan Deana tidak main-main. "Ampun, ampun, De! Iya-iya gue serius, gue serius!"

(Eits!)

Vero: "Bener nih udah kirim doa? Jangan-jangan belum nih? Yang belum kirim gih!"

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Vero: "Bener nih udah kirim doa? Jangan-jangan belum nih? Yang belum kirim gih!"

Deana menjauhkan badannya. Ia menyenderkan punggungnya. Wajahnya cemberut dengan bibir yang sedikit maju, membuat Vero tak tahan ingin mencubitnya.

"Jangan marah dong," tutur Vero. Deana masih kekeh dengan raut muka cemberutnya dan bibir yang sedikit mengerucut itu. Tampilannya yang seperti anak kecil saat ini, membuat pertahanan Vero runtuh.

Vero melepaskan seat belt kursinya dan berlanjut dengan ia mendekati Deana yang masih merajuk itu. Kedua tangannya memutar tubuh Deana pelan hingga menghadap dirinya.

"Jangan marah ya?" Deana tak mengindahkan perkataan Vero, ia kembali ke posisi semula, menyenderkan punggungnya dan menatap jalanan yang ada di depannya dengan raut muka cemberut.

"Deana." Vero berujar dengan nada yang cukup lembut, tapi Deana masih saja mempertahankan ekspresi mukanya yang cemberut itu.

Vero tidak bisa. Deana terlalu menggemaskan sekarang. Vero tidak bisa menahannya. Ia bergerak cepat. Ia mengecup pipi kanan Deana, lama.

"Jangan marah ya?" ujar Vero sambil menaruh dagunya di pundak Deana. Deana melirik sebentar Vero yang berada di pundaknya. Ia dapat melihat ekspresi memohon Vero.

Deana tak menatap balik Vero. Bukan karena ia marah atau apa pun, tapi dia yakin pasti pipinya sudah memerah macam tomat sekarang. Apa lagi degup jantungnya yang sialnya berdetak semakin kencang.

Transmigration of Bad BoyDonde viven las historias. Descúbrelo ahora