Chapter 76 Part 3

4.7K 674 25
                                    

Chapter 76 Part 3 — Returning Banquet
————————————————————

Istana Kekaisaran megah dan mewah.  Genteng kaca dan tiang-tiang berwarna merah terang dipenuhi dengan naga emas  dan burung phoenix. Sangat cerah berwarna keemasan, bersinar dan mempesona tapi juga berkesan dingin, sepi dan sedih.

Kecerahan selalu terlihat dan seperti tanah subur di bawah semak bunga, ada banyak tulang yang terkubur dalam-dalam di Istana. Ada begitu banyak wanita cantik muda di dalam istana tapi pada akhirnya, mereka semua menjadi tulang. Istana ini terlihat sangat indah tapi juga sangat berbahaya.

Di taman, seorang pelayan istana dan seorang kasim sedang menyiram tanaman. Semua tugas yang membosankan ini kemungkinan besar ditangani oleh para kasim dan pelayan istana yang baru masuk. Keduanya tampak berusia enam belas hingga tujuh belas tahun dan tampak agak polos.

Pelayan muda istana berkata, "Ada banyak orang yang datang ke aula depan. Jika aku tidak membuat kesalahan itu dan turun pangkat karena hal itu, aku akan menyambut para bangsawan di aula depan. Semuanya akan tahu bahwa selama jamuan makan tahunan, hanya uang yang akan dihadiahkan sepanjang tahun."

"Pesta penyambutan kembali..." Kasim kecil itu memiliki ekspresi seperti menanti-nantikannya, "Apakah akan ada banyak hadiah yang luar biasa?"

"Lihatlah kurangnya pengetahuanmu." Mulut pelayan istana bergerak-gerak, "Benar-benar bodoh dan kurang informasi. Yang Mulia mengadakan pesta penyambutan kembali untuk Jenderal Agung dan beliau dengan sengaja mengatur jamuan makan malam untuk para pejabat. Yang diundang semuanya adalah pejabat tinggi, para Nyonya dan Nona Muda dan tentunya akan sangat meriah. Jika kamu bisa menunggu beberapa tahun lagi, mmungkin masih ada kesempatan bagimu untuk mengetahui suasana pestanya. Imbalan yang diberikan para bangsawan itu semuanya dalam bentuk ingot (ingot emas)."

"Ingot?" Kasim muda itu berseru dan dengan iri berkata, "Jenderal Agung itu memiliki wajah yang luar biasa sehingga Yang Mulia secara khusus mengadakan jamuan makan malam untuknya. Dia akan mendapatkan pusat perhatian yang tidak terbatas."

"Apa gunanya menjadi pusat perhatian?" Pelayan istana itu memiliki nada jijik, "Dengan memiliki anak perempuan yang bodoh, sudah bagus bahwa dia tidak kehilangan semua wajahnya, pusat perhatian seperti apa yang masih diinginkan."

"Anak perempuannya yang bodoh?" Kasim muda itu bertanya, "Putri dari Jenderal Agung?"

"Kamu tidak tahu tentang ini." Pelayan istana secara misterius berkata, "Jenderal Shen itu adalah dewa perang yang brilian, Nyonya Shen juga dianggap sebagai pahlawan pejuang dan Wakil Jendral Muda Shen juga pemberani dan pandai bertarung. Tapi putri Jenderal Agung itu benar-benar idiot. Belum lagi dia tidak memiliki pengetahuan tentang empat seni ilmiah, dia juga suka memakai emas dan perak yang sangat norak. Dalam setiap perjamuan, dia selalu mempermalukan dirinya sendiri saat Jenderal Shen membawanya. Dalam perjamuan penyambutan kembali tahun lalu, aku melayaninya dan dia bahkan tidak tahu etiket dasar dan berguling menuruni tangga karena dia menginjak gaunnya. Para Nona muda dan para Nyonya suka mengejek dan menertawakannya. Bahkan dengan perlindungan keluarga Shen, semua orang memandang rendah Nona Muda Shen itu."

***Serius nanya, harusnya penjamuan apa perjamuan??

"Oh jadi seperti itu ..." Kasim muda itu menghela napas sedih, "Itu tidak sesuai dengan reputasi keluarga Shen."

"Menurutmu begitu?" Pelayan istana itu melanjutkan pembicaraannya, "Dia dianggap sebagai kesalahan dalam lukisan keluarga Shen. Bahkan kedua TangJie-nya (kakak sepupu) jauh lebih luar biasa darinya. Reputasi Jenderal Shen benar-benar dirusak olehnya. Sebelumnya Nona Muda Shen ini sangat mencintai Yang Mulia Pangeran Ding sehingga ini menyebar seperti api dan menjadi gosip umum untuk semua kalangan."

(BOOK 1) The Rebirth of the Malicious Empress of Military LineageWhere stories live. Discover now