Chapter 62

4.4K 706 20
                                    

Chapter 62 — Uninvited Guest
————————————————————

Langit berangsur-angsur menjadi gelap dan di kuil, biksu yang bertugas sudah membunyikan bel terakhir hari itu saat langit menebal. Hujan turun ke pepohonan, memancarkan bau tanah...

Shen Yue duduk di depan meja dan meletakkan bukunya. Dia menggosok matanya dan sepertinya dia merasa agak lelah.  Para pelayan di samping bertanya, "Apakah Nona Muda ingin istirahat?"

Shen Yue tidak mengatakan apapun. Dia membuka jendela dan kamar sebelah adalah kamar Shen Qing. Kamar Shen Qing tidak jauh darinya dan saat ini cahaya masih menyala.

"Nona Muda Kedua ingin tidur bersama dengan Nona Muda Tertua?" Pelayan itu dengan ragu-ragu bertanya.

"Tidak." Shen Yue berbalik dengan jijik, "Pergi berjaga di pintu dan tutup pintunya."

Di ujung lain, Shen Qing berada di dalam ruangan, mengutak-atik beberapa mainan dan menguap dengan malas. Dia melihat ke luar, "Ini sudah selarut ini ..." Dia bangkit, "Ini waktunya untuk istirahat."

Ketika dia melewati meja, dia tiba-tiba melihat ada pembakar dupa berbentuk unik dan juga ada dupa di dekatnya. Shen Qing mengambilnya dan menciumnya, dia merasakan kalau itu adalah aroma yang ringan, dia berkata, "Juga nyalakan dupa ini."

Setelah beberapa saat, lampu di ruangan itu padam.

Suasana menjadi sangat hening. Saat malam tiba, suasana kuil kuno sangat sunyi, tidak ada suara lain selain suara burung berkicau, bunyi serangga, tapi saat ini hanya ada hujan yang menghantam genteng dan suara tetesan hujan yang menetes dari ubin ke lantai batu.

Dalam keheningan di ruangan terdalam di paviliun Utara, lilin pun padam dengan tenang.

Sepertinya ada langkah kaki seseorang dengan lembut lewat dalam kegelapan dan jika saat ini ada yang lewat, dia akan bisa melihat bahwa seorang wanita muda berpakaian ungu duduk di meja dekat jendela. Kulitnya bersih dan tidak ada ekspresi di wajahnya. Hanya ada sepasang mata yang begitu jernih sehingga suasana malam tidak bisa menutupi mereka, dia terlihat seperti hewan pemburu yang akan mengejar mangsanya yang mendekat.

Genteng di atas kepala mereka tampaknya memiliki suara gemerisik, membuat Gu Yu dan Jing Zhe, yang berdiri di belakang Shen Miao, mengangkat kepala mereka dan dengan gugup melindungi gadis yang aca di depan meja.

Setelah beberapa saat, terdengar suara kucing 'meong' dari jendela luar.

Keduanya menghela nafas lega pada saat bersamaan.

Tidak menunggu mereka mengatur napas, mereka mendengar langkah kaki yang cepat. Meskipun suaranya ringan, namun itu terdengar sangat jelas bagi mereka bertiga yang tidak tertidur. Setelah itu jendela dibuka dan sesosok melompat masuk.

"Nona Muda, ini Mo Qing." Orang itu berbisik.

Saat itulah Gu Yu dan Jing Zhe akhirnya lega. Jing Zhe menyalakan lilin kecil karena dia takut cahayanya akan terlihat dari luar. Pada pandangan pertama, dia terkejut saat melihat bahwa Mo Qing sedang menggendong seseorang di punggungnya dan orang itu adalah Shen Qing.

Saat ini mata Shen Qing sedang tertutup, dan tertidur dengan lelap. Jing Zhe dan Gu Yu merasa ketakutan tapi Shen Miao melihat ke arah Shen Qing sebelum dia dengan ringan berbicara, "Kamu melakukan pekerjaan dengan baik."

Ekspresi Mo Qing agak malu. Ini juga pertama kalinya dia melakukan hal-hal semacam ini dan dia tidak tahu persis apa yang sebenarnya yang direncanakan Shen Miao. Dia menebak bahwa kemungkinan besar dia bersikap seperti ini karena dia merasa marah dan tidak puas dengan kamarnya saat ini sehingga dia menggunakan metode ini untuk mengganti kamar di tengah malam. Tapi metode ini terlalu brutal. Jika seseorang tidak melakukannha dengan hati-hati dan ketahuan, dia akan dituduh menjadi pencuri bunga (alias pencuri gadis), tidak peduli seberapa banyak dia menjelaskan situasinya, dia tidak akan memiliki cara untuk membersihkan dirinya sendiri.

(BOOK 1) The Rebirth of the Malicious Empress of Military LineageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang