BAB 11. | Sahabat dan Rahasia Erlin |

94 48 10
                                    

* * * * ** ** * *
* * * * * *
* * * * *

Masih banyak typo. Jadi mohon tolong di perbaiki di kolom komentar!

*happy reading*

.

.
Setelah selesai membeli perlengkapan kemping dan bermain sebentar, Erin dan Sifa pun memutuskan untuk pulang.

Di dalam mobil kini mereka berada. Sifa melihat-lihat hasil foto dirinya juga Erin tadi saat berbelanja.

"Lo kaku bener Rin"

"Gue nggak biasa foto kek gitu"

"Nanti saat kemping gue mau bawa banyak makanan" Ujar Sifa

"Hm. Dasar"

.

Setelah sampai Erin juga Sifa pun keluar dari dalam taksi.

Sifa melihat kearah Erin yang tengah membayar ongkos taksi nya. Dengan langkah hati-hati ia mencoba untuk berjalan masuk lebih dulu.

Setelah kepergian taksi, Erin menatap Sifa yang hendak pergi meninggalkannya. Ia menggelengkan kepalanya lalu menarik baju Sifa agar gadis itu kembali mundur.

"Enak banget ya lo mau kabur, biar barang-barang lo gue bawain gitu?"

Sifa membalikkan badannya lalu terkekeh menatap Erin yang kini menatap tajam dirinya.
"Heheh, I-iya ini lupa ada barang yang harus di bawa, untung lo ingetin" Erin hanya mencibir saat Sifa berpura-pura lupa akan barangnya.

"Alah" keduanya hendak memasuki gerbang rumah, Namun sebuah mobil yang berhenti di samping mereka membuat keduanya menghentikan langkah nya.

Erlin keluar dari dalam mobil itu di ikuti dengan Reyhan yang membawa barang Erlin keluar.
Erlin mengambil barang nya dari Reyhan sembari menatap tidak enak laki-laki itu.
"Makasih ya Rey udah mau nganterin aku, Dan maaf udah ngerepotin kamu" ujar nya tidak enak.

"Santay aja za"

Sifa mendekatkan dirinya pada Erin
"Mereka cocok yah?" Erin memutar bola matanya malas

"Nggak" lalu berjalan memasuki gerbang sedangkan Sifa masih menatap kedua instan itu.

"Gue pulang yah"

"Iya hati-hati di jalan ya Rey" Reyhan mengangkat ibu jarinya keatas

"Siap tuan putri" mendengar ucapan Reyhan seketika membuat Erlin tersenyum sembari menyalipkan anak rambutnya kebelakang.

Reyhan mengangkat tangannya keatas lalu tersenyum.
"Fa, Gue cabut!" Sifa menganggukkan kepalanya. "Iya hati-hati Reyhan!"

"Hai Sifa" sapa Erlin

"Hai, Hm Lin malam ini gue mau nginap disini, Boleh nggak?"

Erlin tersenyum, mengambil barang nya lalu mengajak Sifa untuk masuk kedalam.
"Boleh dong, ayo masuk"

Sifa melihat sekeliling rumah itu. Tampak sangat elegan dan mewah.
Namun kerutan di kening Sifa muncul saat ia melihat beberapa Foto keluarga yang tidak terdapat Erin di sana. Ia bisa tau karena penampilan Erin dan Erlin berbeda. apalagi di tambah dengan adanya foto seorang pria yang tidak ia kenali di sana.

"Pria yang satu itu siapa ya?" ucap Sifa dengan kecil namun masih bisa di dengar oleh Erlin yang berada di depannya.

Erlin menghentikan langkahnya.
"Itu bang Rian, Kakak pertama aku" jelas Erlin yang membuat Sifa sedikit terkejut

"Tapi kok nggak pernah keliatan. Gue kira kakak pertama lo itu kak Bayu"

Erlin tersenyum simpul, matanya terlihat kini sudah berkaca-kaca.
"Dia udah pergi ninggalin kami semua"

Azahra [ON GOING]Where stories live. Discover now