part 10 🐬. | Kemping, Keraguan Reyhan? |

100 54 9
                                    

^masih banyak typo^

*happy reading*

Dengan langkah cepat Erin memasuki rumahnya, ia segera menaiki tangga. Melihat Erlin yang hendak membuka pintu kamarnya lantas ia menarik tangan gadis itu untuk mengadap kearahnya.

"Siniin kalung gue!"

"Apaan sih kan aku udah bilang, nggak mau, lagian juga aku cuman minjam bentar kok!"

"Lo nyadar nggak sih Lin, Lo itu pencuri, Lo nyuri kalung sama buku gue!"

"Apaan!? Aku bukan pencuri! Yang pencuri itu kamu! Kamu juga pembunuh, Erin!" Erin yang terlalu kesal pun lantas menampar pipi Erlin dengan cukup kuat.

Plakk...

Erlin terkejut saat Erin menampar wajah nya dengan sangat kuat hingga memberikan bekas pada pipi itu.

"Puas lo sekarang!? Iya lo udah ngerebut semua kebahagiaan gue, Erlin, Termaksud orang yang gue cinta!"

"Iya, Karena itu yang aku mau!" jawab Erlin dengan lantang.

Mendengar itu lantas Erin menarik kuat rambut lurus milik Erlin, ia tidak memperdulikan, rintihan keluar dari mulut kembarannya itu. Karena tidak mau tinggal diam, Erlin pun juga perlahan membalas perlakuan Erin, ia menarik rambut Erin tak kalah kuat dengan gadis itu.

"Ada apa ini!? ERIN, ERLIN! BERHENTI!!"

Mendengar suara teriakan itu membuat Erin segera melepas rambut Erlin. Ia menelan ludah nya susah payah saat melihat raut tak bersahabat dari mama nya. Sedangkan Erlin yang melihat mama nya itu lantas berlari kedalam pelukan sang mama.

"Ma, kepala sama pipi Erlin sakit" adu nya pada Dewi.

"kenapa sayang?"

"Itu karena Erin ma, Dia nampar aku tadi, Sama narik rambut aku"

Mendengar penjelasan Erlin membuat Dewi kembali menatap tajam kearah Erin yang kini hanya bisa diam tidak berkutik.

Plak...

"ERIN! BERANI NYA KAMU MENYAKITI PUTRI SAYA!!" Lantang Dewi dan memberikan tamparan kuat pada pipir kiri Erin

"Dia yang mulai Ma, Dia udah nyuri kalung sama Buku Erin, Dia juga udah ambil Rey dari aku, Dia mengaku sebagai Aza!"

Dewi menatap kearah Erlin yang kini menggelengkan kepalanya.
"Nggak ma, Erlin cuman minjam kok, Erlin juga lakuin itu karena Erlin cinta sama Rey ma, Mama nggak mau kan liat putri mama ini sakit hati!"

"Erin seharusnya kamu ngalah sama adik kamu! Adik kamu bahagia sama Rey, seharusnya kamu dukung itu, jangan buat dia sedih!"

Erin menatap mama nya tidak percaya, Seharusnya mama nya marah bukan sama Erlin? Tapi kenapa mama nya malah mendukung perbuatan licik itu!?.

Erin menggelengkan kepalanya menatap tak percaya pada mama nya.
"Sebenci itu mama sama Erin!? Udah jelas disini Erlin salah ma! Tapi mama malah dukung dia!" Dengan kesal Erin memasuki kamarnya lalu menutup pintu  dengan sangat kuat.

Brakkk..

"Ma"

"Udah sayang nggak papa, Apapun alasan kamu, Mama pasti bakal terus dukung kamu sayang" Erlin tersenyum mendengar ucapan mama nya lantas ia kembali memeluk sang mama.

.

Erlin yang sudah selesai sarapan pun di hampiri oleh Dewi.
"Sayang, udah di tunggu sama Reyhan tuh"

Erlin tersenyum menatap mamanya lantas mengambil tas ranselnya.
"Iya ma, Erlin berangkat dulu, Assalamu'alaikum!"

"Walaikumsalam" Dewi menggelengkan kepalanya saat melihat raut antusias dari putrinya itu.

Azahra [ON GOING]Where stories live. Discover now