proloq. | Perpisahan |

348 103 91
                                    


SEBELUM MEMBACA ALANGKAH BAIKNYA KALIAN MEMBERIKAN VOTE TERLEBIH DAHULU⚠️

^HAPPY READING^

.

Flashback on.

.

Brukk...

"Kamu itu PENCURI!!" tunjuk seorang gadis kecil kepada saudari nya yang sudah terduduk di tanah akibat dorongannya.

Gadis kecil yang bernama Aza itu menggelengkan kepalanya, Petanda jika dirinya bukan lah 'Seorang Pencuri'

"Aku bukan Pencuri!" teriaknya lalu bangkit dan mendorong saudari kembar nya yang bernama Zahra, Aksi nya itu membuat para teman-teman yang mengelilinginya cukup terkejut. Sedangkan Zahra menatap Aza dengan tatapan sinis.

"Kamu pencuri, Kamu udah mencuri uang temen-temen, Aku sebagai kembaran kamu Malu!" teriak Zahra tepat di depan wajah Aza.

"AZA BUKAN PENCURI !" Lantang seorang anak laki-laki yang baru saja tiba, anak laki-laki yang 'bernama Rey' itu menatap tajam kearah Zahra

"Rey! Kamu kok bela dia sih!" kesal Zahra

"Ya karna Aza nggak salah!"

"Dia salah, Karena dia udah curi semua uang dan barang-barang temen kelas!"

"Emang kamu punya bukti kalau Aza mencuri? Nggak kan!?"

Karena tidak ingin membuat masalah semakin rumit Rey pun menarik tangan Aza untuk pergi dari sana.

"Aku benci sama kamu, Aza!!"

.

Kedua anak kecil yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, yang masih menduduki kelas Empat SD itu bermain bersama dan menghabiskan waktu mereka bersama pada sebuah danau yang dihiasi bunga-bunga yang bermekaran indah, Di tambah dengan tempat yang sejuk dan di lengkapi dengan rumah pohon itu. Menjadi tempat terindah keduanya, dan tempat untuk keduanya menghabiskan waktu nya bersama.

Rey tertawa melihat muka sebal dari Aza, ia menjulurkan lidah nya meledek gadis itu. "Wleee, Kamu nggak akan bisa tangkap aku"

"Ihh, Rey jahat! Masa larinya cepet sih, kan jadinya Aza nggak bisa nangkap Rey!"

"Siapa suruh lari lambat kek siput!" Mendengar dirinya yang disamakan dengan siput membuat Aza kembali mengejar Rey hingga dirinya benar-benar dapat menangkap Rey.

"Nah kan Aza larinya nggak kayak siput, Buktinya sekarang Aza bisa tuh nangkap Rey"

Rey tak berhentinya tertawa kala Aza menggelitikinya terus menerus tanpa ampun.

"Ahahahha, hhaha Aza geli, Hahhaha berhenti Aza geli!"

.

Rey tersenyum menatap wajah cantik nan imut di samping nya itu, ia menatap kearah depan sembari memakan Es krim nya. Keduanya kini tengah duduk di atas rumah pohon sembari melihat pemandangan danau di depannya.

Rey merogoh kantong celananya ia mengeluarkan sebuah kalung liontin bulan sabit dari saku celananya.

"Aza" panggil nya, Aza yang tengah melihat pemandangan itu pun mengalihkan atensinya. Ia menatap kearah Rey dengan kerutan di kening nya.

"Kenapa?"

Rey tersenyum sembari memperlihatkan liontin itu.
"Liontin ini berharga banget buat aku, Ini liontin yang nenek aku berikan sebelum dia meninggal-"

Aza tak membalas ucapan Rey, ia membiarkan Rey untuk melanjutkan ucapannya

"-Nenek bilang Rey bisa kasih liontin ini ke orang yang Rey sayang"

Rey tersenyum menatap kearah Aza ia menarik tangan Aza lalu menyimpan Liontin itu diatasnya.
"Ini buat kamu, karena Rey sayang sama Aza" ujar nya dengan senyuman manis yang menghiasi wajahnya

"Buat Aza?" tunjuk Aza pada dirinya sendiri

"Iya buat Aza, liontin ini juga sebagai-" Rey menundukkan kepalanya

"Rey kenapa?"

Rey mendongakkan kepalanya dengan air mata yang turun membasahi pipi nya. "Rey kok nangis sih? Rey jangan nangis dong, Nanti Aza juga ikutan nangis"

"Liontin ini juga sebagai hadiah perpisahan kita Aza, Hari ini Rey dan orang tua Rey bakal pindah ke inggris"

Mendengar kata pindah membuat mata Aza berkaca-kaca. Tidak ia tidak ingin kehilangan Rey. Sahabat yang ia sayangi. Aza memeluk Rey dari samping.

"Aza jangan sedih yah, Nanti Rey bakal pulang cepet kok, Rey cuman pindah sebentar" Aza menggelengkan kepalanya

"Aza nggak mau jauh sama Rey"

"Rey juga nggak mau jauh dari Aza, Tapi Rey harus pergi" Rey melepaskan pelukannya lalu menatap kearah jam di tangannya yang sudah menunjukkan pukul Tiga sore.

"Rey pamit yah Aza"

"Nggak Rey nggak boleh pergi!"

"Maafin Rey, Rey janji Rey bakal balik secepatnya buat Aza, Demi Aza, dan Rey mau nanti kalau kita udah besar Aza harus jadi pacarnya Rey" Aza mengulurkan jari kelingking nya sembari mengusap air mata yang terus kian mengalir.

"Janji?"

Rey tersenyum kecil lalu menautkan jari kelingking nya dengan jari kelingking Aza "Janji" setelah nya Rey pun segera pergi dari sana meninggalkan Aza sendiri.

Aza menatap Liontin di tangannya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Aza, sayang Rey"

Flashback off.

.






Cerita byk aku ubh😭🙏

Bersambung.....

SILAHKAN TINGGALKAN JEJAKNYA BERUPA VOTE DAN COMENT!!
Saya maksa loh!!

Ges! BANTU  SHARE YAH!!😁




Azahra [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang