BAB 4. | Kecelakaan |

147 69 28
                                    


*happy reading*

Erin duduk di sudut Cafe dengan terus memandangi kalung di lehernya itu

"Rey, lo di mana sih,gue kangen sama lo, gue mau ketemu sama lo lagi" monolog erin dengan mata yang sudah berkaca kaca.

Entah kenapa akhir-akhir ini Erin selalu merindukkan sosok Rey yang sudah banyak membantunya dulu. Namun terlintas sebuah pikiran pada dirinya yang membuat Erin terdiam

"Apa lo udah lupain gue?"

Karena jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, Erin pun bergegas meninggalkan Cafe tersebut. Ia mengendarai motornya dengan kecepatan sedang melalui jalanan sepi yang di kelilingi pepohonan yang menjulang tinggi itu menambuat bulu kuduk siapapun beridri. Namun Erin tidak gadis itu sama sekali tidak takut akan kegelapan ini. Saat tengah di perjalanan mata Erin tak sengaja menangkap seseorang yang tengah di keroyok oleh beberapa preman.

Erin melajukan motornya dengan kecepatan tinggi menerobos yang membuat mereka menjauhkan dirinya agar tidak tertabrak

"Woe, MAU CARI MATI LO!!?" teriak salah satu dari preman itu

Erin turun dari motornya ia melepaskan helm full face nya lalu tersenyum menatap para preman itu.

"Banci lo, Main nya kok keroyokkan!" Lantang Erin

"Ck, lo siapa  nggak usah ikut campur, Lo perempuan mending pulang deh, Main boneka sana!"

Erin yang geram pun melempar helm nya kesalah satu preman yang refleks membuat preman itu menangkap helm tersebut namun Erin dengan cepat menendang perutnya hingga membuat preman itu terjatuh.

Pria yang di keroyok tadi pun mulai bangkit sembari memegang perut nya. Ia berusaha membantu Erin melawan para preman itu

Bug

Brag

Plak.

Pada akhirnya keEnam preman itupun pergi dengan  terbirit-birit meninggalkan keduanya. Erin hendak pergi namun panggilan pria tadi membuatnya mengurungkan niatnya

"Tunggu" erin berbalik dan betapa terkejut nya ia, ternyata cowok yang barusan ia tolong  adalah cowok yang tadi di sekolah. Yang ia tau namanya reyhan. Yah reyhan.

"Thank's karna udah nolongin gue, gue nggak nyangka ternyata lo bisa berantem juga" ujar Reyhan sedikit tersenyum.

"Hm"

"Lo nggak ada niatan gitu, buat obatin luka gue?" tanya Reyhan tiba-tiba

Erin mengangkat satu alisnya.

"Lo obatin sendiri bisa kan?"

"Nggak bisa, lo nggak liat ni tangan gue juga luka" dengan terpaksa erin pun berjalan mendekati Reyhan.

.

"Hist, pelan pelan" ringis Reyhan

"Ini juga udah pelan maimunah"ujar nya malas

"Aww, lo nggak bisa lembut dikit ya?"

Erin yang merasa kesal pun melempar kapas nya kearah Reyhan "Bacot lo, udah untung gue mau obatin luka lo, nih lo obatin sendiri, gue mau pulang" ujar Erin langsung melenggang pergi tanpa memperdulikan Reyhan lagi.

"Baperan amat jadi cewe" gumam reyhan.

****

Kantin sekolah menjadi riuh kala Reyhan bersama teman-temannya datang.

Reyhan ganteng banget

Iya makin hari makin ganteng aja

Ka bima juga ganteng banget

Kak bagas juga.

"Berisik banget sih, ganteng dari mana nya coba" kesal erin.

"Yeh, mereka emang ganteng-ganteng tau"

"Iya mereka ganteng, kalo di liat dari ujung sedotan" ujar erin.

"Boleh gabung?" tanya bagas.

Mendengar pertanyaan dari bagas lantas membuat Sifa tersenyum "boleh" ujar sifa.

"Hy, lo murid baru yah?" tanya bima yang di balas deheman oleh Erin.

"Kenalin gue bima"

"Gue Bagas"

Erin menatap datar mereka.

"Erin" jawabnya datar.

"Lo berdua nggak mau kenalan gitu?" tanya bima pada Erin juga Reyhan

"Udah kenal" jawab keduanya serempak

"Ha dah kenal dimana? Kapan?"

"Kemarin nggak sengaja ketemu, cuman baru tau namanya sekarang" jawab Reyhan datar. "Owh"

"Hay, aku boleh gabung nggak?" pertanyaan seseorang itu mengalihkan atensi mereka. Disana Erlin tersenyum berdiri di samping mereka dengan nampan di tangannya

"Eh, Erlin boleh kok" mendengar itu erlin lantas menduduki dirinya di samping Reyhan

"Gue duluan" ujar erin lalu bangkit dari duduk nya.

"Cepat amat"

"Gue udah selesai makan" jawab nya datar.

"Duduk dulu rin, buru buru amat" erin tak menghiraukan nya ia langsung saja pergi dengan sifa yang menyusun nya.

"Erin pergi pasti karna ada aku" ucapan Erlin membuat mereka semua menatapnya dengan kebingungan

"Emang kenapa kalo ada lo disini?"tanya bima.

"Erin kan nggak suka sama aku" jawabnya menundukan kepalanya.

"Loh, kenapa kalian kan sodara?" tanya bagas dengan tampang keponya

"Aku juga nggak tau, tapi erin kayak benci sama aku, padahalkan aku nggak punya salah apa apa sama dia"

"Udah lin, kamu nggak boleh berfikir kayak gitu, erin nggak benci sama kamu, mungkin dia emang pengen ke kelas nya" ucap Reyhan berusaha menenangkan Erlin

****

"Erin aku pulang sama kamu yah"

"Nggak, lo pulang sama bang bayu"

"Tapi bang bayu katanya ada rapat osis"

"Gue nggak langsung pulang"

"Yaudah, aku mau ikut, kamu mau kemana?"

"Lo pulang aja sendiri"

"Tapi rin, aku maunya tu pulang sama kamu" erin menghela nafas lelah, susah ya ngomong sama orang yang keras kepala gini.

"Naik" titah nya. Erlin tersenyum lalu segera menaiki  motor erin

Di perjalan erlin tak henti henti nya bercerita dan mengoceh tak jelas.

"Lo bisa diam nggak sih, kalo nggak, gue turunin di sini mau?" ujar erin agak sedikit berteriak karna mereka tengah di atas motor.

Erlin langsung terdiam
Ia tidak mau di tinggalkan apalagi di turinin di pinggir jalan. Tidak!

"Erin kayaknya ada yang ngikutin kita deh" teriak erlin, erin melihat di kaca motornya dan benar saja ada beberapa orang yang mengikuti nya.

Iapun langsung menambah kecepatannya.

"Woe berhenti lo"

"Mereka, ck mau apa sih mereka" batin erin

Yah yang mengikuti mereka itu adalah orang yang semalam mengeroyok reyhan.

"ERIN AWAS" teriak erlin menyadarkan erin dari lamunannya,

Brakk..

....BERSAMBUNG.

Masih banyak typo

Jangan lupa comen and vote🙂

Azahra [ON GOING]Where stories live. Discover now