1

36.1K 2.5K 53
                                    

"gue udah di taman Cla,"

"Oke, gue udah mau nyampe, Lo agak deketan ke jalan boleh gak? Gue buru buru mau pergi soalnya, jadi ga sempet keluar mobil lagi, nanti Lo yang masuk ke mobil gue ya,"

"O..oke,"

Jantung Slavia berdebar cepat. Jujur ia takut jika kali ini sama seperti kejadian dulu, di mana Clausa memainkan trik untuk menyakitinya lagi.

"Nahh bener Sla, itu si Clausa mau nyakitan lu doang," decak Sandra.

"Lo masih baca tuh buku?" Tanya Raya saat menyeruput es teh yang baru dibelinya.

"Iya, seru soalnya, sayangnya udah mau tamat, ini scene terakhir Clausa kan?" Tanya Sandra.

Raya hanya diam dan tak menjawab, ia kembali mengalihkan pandangan pada mangkok mie ayam yang sudah setengah ia habiskan.
Saat sandra menyebut nama Clausa, Raya memikirkan alur novel yang sudah selesai dia baca semalam.
Ia sungguh penasaran, kemana perginya tokoh Clausa setelah menabrak Slavia. Di buku hanya tertulis ia tangkap dan dibawa pergi.
'dia di penjara? Atau di bawa ke rumah sakit jiwa?' hanya ada dua kemungkinan itu. Penjara karena melakukan tindak kejahatan selama ini yang sialnya dilaporkan sendiri oleh Carlo dan diperkuat oleh bukti bukti dari Carlo atau dibawa ke rumah sakit jiwa karena saat diinterogasi polisi menyadari Clausa memiliki gangguan mental.

"Gue kesel sama Clausa, dia udah tau bakal dibenci mati matian sama Carlo dan Argantara, tapi masih ada niatan nabrak Slavia," Sandra membalikkan halaman dan lanjut membaca buku tersebut.

"Gue malah mikirnya Clausa emang mau minta maaf beneran sama Slavia," ujar Raya.

"What? Ini jelas jelas mau bunuh Slavia," jawab Sandra lagi.

"Gak tau ah, males gue ama tu novel," ujar Raya final. Sebagai seorang gadis pecinta novel, Raya sangat suka memperhatikan setiap karakter novelnya dan entah mengapa ia merasa ada yang ganjal dengan tokoh Clausa di 2 chapter terakhir.

Namun, tak mau terus memusingkan diri dengan hal tersebut, Raya melanjutkan kegiatan menyantap mie ayam miliknya.

***

"Hai"

Raya membelalakkan matanya lantaran terlalu terkejut dengan kehadiran gadis berambut cokelat bergelombang yang memiliki sangat manis.

"Lo siapa?"

"Gue? Gue Clausa,"

Raya tiba tiba diam dan mengejek dirinya sendiri. Saking kepo nya dia dengan tokoh Clausa dalam novel itu membuatnya sampai terbawa mimpi.

"Gue Clausa beneran, sekarang kita lagi dalam mimpi Lo, gue manggil Lo tadi hehehe, btw Lo satu satunya orang yang nyadar kalo ada yang gak beres sama gue di novel itu,"

Raya semakin terkejut dan kebingungan. Ia kini mengubah mimik wajahnya menjadi lebih serius.

"Lo gak mau ngomong apa gitu sama gue, gue udah rela rela ke sini buat meet up sama Lo," decak Clausa.

Raya tersenyum simpul, ini adalah saat yang ditunggu tunggu, mengungkapkan betapa bodohnya tindakan gegabah Clausa.

"Lo jangan bego dong, Lo cakep banget heh, terus kenapa Lo kejar kejar Argantara yang jelas jelas dah punya cewek,"

Raya bergumam kesal.

"Lo gak bakal paham, aga berarti buat gue, andai gue bisa lepas dia, bakal gue lepas,"

Raya merasa sedikit simpatik dengan gadis di depannya.

"Gue nanya sekarang, Endingnya Lo itu di bawa kemana?"

fix your storyWhere stories live. Discover now