06 - Jadi Itu, Gio?

321 78 50
                                    

= GIOFI =

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

= GIOFI =

Hari ini Afi akan kembali duduk bersama Gio.

Cewek itu datang pagi-pagi ke sekolah, di saat kelas masih sepi dan meletakkan tasnya di kursi sebelah Gio. Kemudian pergi meraih sapu untuk membersihkan kelas, karena hari ini adalah jadwal piketnya.

Cewek itu mengangkat satu per satu kursi ke atas meja, biar lebih mudah untuk menyapu nanti. Namun, baru menaikkan satu kursi, tiba-tiba kursi lainnya sudah diangkat oleh seseorang.

Senyumah khas itu muncul lagi. Kembali seperti biasa, Gio balik ceria. Bukan lagi tegang seperti dua hari kemarin. Lebih terlihat bergairah sekolah juga. Tangannya lincah mengangkat kursi tiap barisan ke atas meja, sama saja membantu Afi menjani piket kebersihan kelas.

"Kayaknya kelas kita perlu diubah, deh, aturannya. Kalau pulangan, mendingan tiap muridnya angkat kursi ke atas meja. Jadi yang piket besoknya gampang," saran Gio setelah selesai mengangkat semua kursi ke meja hanya dalam waktu sepuluh detik.

Cepet juga gerakan anak ini, batin Afi.

"Saranin aja nanti ke Kaisar," balas Afi menyebut nama ketua kelas mereka.

Gio manggut-manggut sambil memperhatikan Afi menyapu, tetapi saat sadar bahwa ada gerakan cewek itu yang kaku, cepat-cepat dia mengalihkan pandangan. "Sorry Afi, gue nggak niat bikin lo risi terus."

Afi hanya tersenyum sekilas. Gio mulai paham kalau dia sering risi jika terus-menerus diperhatikan.

* * *

Di hari Jumat, siswa SMA Darwijaya pasti mengadakan senam pagi bersama. Seluruh siswa berkumpul di lapangan depan gedung utama yang setiap Senin dipakai juga untuk upacara. Mereka berbaris dengan menunggu komando dari anggota OSIS, setelah rapi barulah senam dimulai.

Awalnya Afi meragukan perkataan Henry yang menyatakan bahwa Gio adalah anggota MPK atau Majelis Perwakilan Kelas, tetapi setelah melihatnya dengan mata kepala sendiri saat Gio sibuk memantau dan sesekali membantu anak OSIS, dia jadi percaya.

Setelah selesai senam, khusus siswa kelas X IPS E langsung disambut dengan pelajaran penjaskes yang membuat mereka tak perlu balik ke kelas ataupun mengganti seragam, langsung saja berjalan menuju lapangan belakang sekolah.

Praktik penjaskes kali ini adalah rol depan yang sebagian besar siswi pasti tidak suka dengannya. Selain karena malu dilihat dan diamati teman satu kelas, tak jarang ada beberapa siswi yang dari SD sampai SMA tidak mengerti teknik benarnya agar diri mereka bisa melakukan rol dengan baik.

Ada yang perlu dibantu, ada yang mendrama dulu karena malu, ada yang bisa rol depan tetapi miring, ada yang bisa rol depan tapi prosesnya terjadi amat cepat sampai gurunya sendiri belum lihat atau terkaget-kaget, dan macam-macam keunikan lainnya.

GIOFIWhere stories live. Discover now