Peace Be Upon You

63 25 39
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ✨
.
.
.
.
.
.
.
.

Beberapa orang sedang berkumpul di sebuah masjid, mereka sedang mendengar ceramah dari seseorang. Di sana ada Al dan Alisa. Setelah melaksanakan sholat ashar secara berjamaah, mereka mengikuti kajian yang biasanya dilaksanakan pada sabtu sore. Alisa tidak tahu bahwa setiap sabtu sore selalu dilaksanakan kajian. Al yang mengajak Alisa untuk mengikuti kajian itu, dan Alisa mengiyakan ajakan Al dengan senang hati.

Seperti saat ini, mereka sedang mendengarkan ceramah dari seorang ustadz. Keduanya duduk berjauhan, Al bersama para laki-laki, dan Alisa duduk bersama para perempuan.

"Rasullullah SAW saat di Mekah, menggunakan strategi dakwah secara rahasia atau diam-diam(al Da'wah bi al Sirr), dan dakwah secara terang-terangan(al Da'wah di al Jahr). Ketika Rasullullah SAW berdakwah secara diam-diam, dia mulai berdakwah kepada keluarga dan sahabatnya.  Pada saat itu, orang yang pertama kali beriman kepada Rasulullah SAW adalah Khadijah (isterinya), Ali bin Abi Thalib ketika itu masih anak-anak dan merupakan sepupu nabi yang kemudian menjadi menantunya, dan Zaid bin Haritsah, bekas budak nabi Muhammad. Beliau berdakwah secara diam-diam selama tiga tahun.

"Kemudian, nabi Muhammad SAW berdakwah secara terang-terangan(al Da'wah di al Jahr). Pada saat Abu Lahab(pamannya), Abu Sufyan dan kalangan bangsawan serta pemuka Quraisy lainnya meminta para penyair-penyair Quraisy untuk mengolok-ngolok dan mengejek nabi Muhammad."

"Selain itu, mereka juga menuntut Muhammad untuk menampilkan mukjizatnya seperti apa yang telah ditampilkan oleh Musa dan Isa. Seperti menjadikan bukit Shafa dan Marwah berubah menjadi bukit emas, menghidupkan orang yang sudah mati, menghalau bukit-bukit yang mengelilingi Mekah, memancarkan mata air yang lebih baik dari zamzam. Apakah ujian nabi dalam berdakwah sampai di situ saja? Tidak. Mereka juga mengolok-ngolok nabi dengan menyatakan, mengapa Allah tidak menurunkan wahyu tentang harga barang-barang dagangan agar mereka dapat berspekulasi. Apakah nabi melawan, atau membalas perbuatan mereka? Tidak, nabi tidak menghiraukannya."

Mereka benar-benar mendengarkan apa yang disampaikan Ustadz itu, dan baru kali ini Alisa mengikuti kajian seperti ini. Dulu, tidak pernah ada yang mengajaknya untuk mengikuti kajian seperti ini, biasanya juga ketika Alisa mendengarkan penjelasan gurunya tentang agama, dia cepat sekali mengantuk berbeda dengan sekarang. Dia begitu memperhatikan Ustadz di depannya ini.

"Namun Allah menurunkan wahyu sebagai jawabannya, ada dalam Qs. Al- A'raf ayat: 188. Yang artinya : "Katakanlah hai Muhammad, aku tidak kuasa membawa manfaat dan mudarat untuk diriku sendiri kecuali bila Allah menghendaki. Kalaupun aku mengetahui yang ghaib, tentu kuperbanyak berbuat baik, dan tak ada yang buruk akan menyentuhku. Aku hanya pemberi peringatan dan pembawa berita gembira bagi orang yang beriman."

"Ternyata tidak sampai di situ,
rumah nabi Muhammad juga pernah dilempari najis di depan rumahnya, oleh Ummu Jamil, isteri Abu Lahab. Bukan itu saja,  Abu Jahal pernah melemparkan isi perut kambing ketika nabi Muhammad sedang melaksanakan sholat. Intimidasi dan penyiksaan yang dialami nabi Muhammad dan para pengikutnya berlangsung dalam kurun waktu yang cukup panjang. Semakin hari, semakin keji dan menyakitkan siksaan yang mereka terima. Tetapi, nabi Muhammad dan para sahabatnya tetap tabah dan terus memelihara dan meningkatkan keyakinan dan keimanan mereka.

"Apa kesimpulan yang dapat
diambil dari kisah nabi tersebut? Kesimpulannya adalah, nabi saja yang diberi ujian bertahun-tahun tidak mudah menyerah. Dia terus berdakwah, mengajak orang-orang itu memeluk agama Islam. Lalu, bagaimana dengan kita? Baru dikasih ujian sedikit aja, udah ngeluh. Ah cape, ah males, ah gak bisa. Banyak 'ah' nya, kapan 'bisa' nya? Ayolah, hidup itu ujian. Kalau kita gak mau diuji, ya jangan hidup."

Man Jadda Wajada(END)Where stories live. Discover now