Siroh Dan Rohis

101 57 11
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ✨
.
.
.
.
.
.
.
.

"Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim dan muslimah sejak dari ayunan hingga liang lahat."

(H.R. Ibnu Majah No. 224 dari Anas bin Malik R.A. di shahikan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Ibni Majah: 183 dan Shahihut Targhib: 72).


Hari Rabu ....


Bel masuk mata pelajaran kedua telah berbunyi, setelah istirahat para siswa kembali masuk ke dalam kelas. Sementara itu, para anggota Osis berkumpul di ruang Osis karena mereka akan membahas tentang eskul tambahan, yaitu Rohis yang telah disetujui pihak sekah.

Rencananya siang ini, mereka akan memberitahukan ke setiap kelas
siapa saja yang akan mengikuti ekstrakulikuler tersebut.

"Oke, semuanya udah kumpul ya. Gue langsung to the point aja," ucap Arfan yang kini sedang duduk di hadapan para Osis, dan mereka hanya menganggukkan kepalanya.

"Assallamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh," ucapnya.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh," balas mereka.

"Oke, jadi kalian pasti udah tahu kenapa gue kumpulin kalian di sini. Kita bakal ngasih tahu ke setiap kelas, kalau sekolah kita ngadain eskul tambahan. Nanti kita bagi tugas, ada yang ke kelas-kelas dan ada yang nempel brosur ini di mading!" pinta Arfan.

"Pak Ketu, gue masih ragu. Emang bakal ada yang mau ya, ikut eskul ini?" tanya salah satu anggota Osis.

"Ini untuk kebaikan kita semua, gak perlu lo raguin. Lagian ada Tuhan yang selalu bantuin kita," balas Arfan.

Arfan termotivasi dari perkataan Al yang selalu berkata, bahwa 'Kita punya Tuhan yang akan membantu kita dalam hal apapun itu. Selagi hal yang kita lakuin itu baik, pasti Allah permudah. Memang hasilnya gak akan cepet, tapi gak ada salahnya kalau kita berusaha dan berdoa'.

Itulah perkataan Al yang selalu terngiang dipikiran Arfan. Setelah itu, Arfan membagikan tugas untuk masing-masing. Dia memutuskan untuk ikut ke kelas, sambil memberitahukan bahwa sepulang sekolah akan diadakan Siroh untuk dua kelas.

Mereka pun mulai menjalankan rencananya, ada yang menempel brosur di manding dan ada yang memberitahu ke setiap kelas. Dan kali ini, adalah bagian kelas Marvel. Sebenarnya saat berjalan menuju kelas Marvel, Arfan sangat malas. Malas karena akan bertemu Marvel, yang pastinya tidak suka dengan kegiatan ini.

Sesampainya di depan kelas, Arfan pun mengetuk pintu. Dan tak lama seseorang membukakan pintu itu. Arfan bernapas lega karna bukan Marvel yang membuka pintu, tetapi ketua kelas 12 IPS 2.

"Boleh gue minta waktunya sebentar?" tanya Arfan pada orang itu.

"Boleh, di sini juga lagi gak ada guru," jawabnya.

"Terus kalian lagi apa barusan?"

"Santai."

"Emang gurunya gak ngasih tugas?"

"Ngasih, cuman gak kita kerjain," jawabnya dengan santai.

"Lo 'kan Kalas di sini, harusnya lo ajak temen-temen lo ngerjain tugas. Bukan malah ikut-ikutan santai-santai kayak temen-temen lo!" pinta Arfan.

Man Jadda Wajada(END)Where stories live. Discover now