Insecure

98 48 16
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ✨
.
.
.
.
.
.
.
.

"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk."

(Q.s Al-Isra:32)

Terpaan angin sore merasuk ke
tubuh makhluk Tuhan yang sedang mendengarkan sesuatu di earphonenya, dia memejamkan mata menikmati angin sore hari ini di sebuah taman yang ada di rumahnya.

Sore itu hujan baru mereda, sehingga masih ada bulir-bulir air hujan yang tersisa di dedaunan. Seorang wanita paruh baya menghampirinya, kemudian ditepuklah orang itu. Dan akhirnya orang yang sedang asyik dengan kenikmatan alam itu, melepaskan earphonenya dan menoleh.

"Mamah!" panggilnya, dan wanita yang dipanggil 'mamah' hanya memberikan seulas senyum di wajahnya. Kemudian, dia ikut duduk di sebelah orang yang sudah pasti anaknya.

"Kamu lagi apa?" tanyanya.

"Lagi nikmatin angin sore aja, ada apa, Mah?" tanyanya sambil menatap mamahnya.

"Anginnya emang sejuk ya, udaranya enak. Apalagi abis hujan kayak gini," ucapnya sambil menghirup udara segar sore itu.

"Iya, Mah. Tuhan emang luar biasa, Dia menciptakan kenikmatan kayak gini agar bisa dinikmati makhluk-Nya."

Sebuah kenikmatan memang bisa kita rasakan dari mana saja, dari hal apa saja. Asalkan kita mau bersyukur, kita bisa merasakan nikmat yang Tuhan berikan jika kita selalu bersyukur atas apapun yang Dia berikan. Karena sejatinya, Tuhan lebih tahu yang terbaik untuk makhluk-Nya.

Kita sebagai makhluk-Nya tidak boleh meragukan, keagunganNya. Kita harus selalu percaya kepada-Nya, pada manusia saja kita sering kali gampang percaya. Lalu, masih pantaskah kita ragu pada Tuhan yang tidak akan pernah memberikan harapan palsu?

"Al, abis ini kamu sibuk gak?" tanya mamahnya.

"Enggak. Kenapa emang, Mah?" tanyanya balik.

"Anterin Mamah ke Mall, ya!"

"Boleh."

"Kamu beneran gak sibuk?"

"Enggak kok." Al memberikan senyum manis kepada mamahnya.

"Ya  udah, siap-siap sana!" Dan Al hanya menganggukkan kepala, lalu beranjak dari duduknya dan berjalan menuju kamar untuk berganti pakaian, karna kini dia hanya berpakaian santai.

🌎🌎🌎

Kini Al baru saja memarkirkan mobilnya di sebuah Mall besar yang letaknya tak jauh dari rumah, kemudian Al turun bersama mamahnya. Laki-laki itu memakai hoodie berwarna hitam, celana jeans  dan sepatu sneakers warna putih.

Sementara mamahnya terlihat anggun dengan pakaian gamis. Mamah Al memang berhijab, walaupun dulu Azam pernah melarangnya, entah kenapa. Padahal menutup aurat adalah kewajiban bagi seorang muslimah. Beda dengan anaknya, yang mendukung seratus persen mamahnya menggunakan hijab.

Sikap Al dan papahnya memang berbanding terbalik, Al selalu ingin mengutamakan akhirat sementara papahnya mengutamakan dunia. Kenapa begitu? Karena menurut Azam, selagi kita masih di dunia maka nikmati dan kejar dunia. Padahal kita hidup di dunia ini hanyalah sementara, dan yang kita miliki hanyalah titipan dari Sang Maha Pencipta. Jadi, jangan sampai kita meniru perbuatan Azam.

Man Jadda Wajada(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang