09. Brother [revisi]

1.5K 314 30
                                    

Vote + coment!!
.
.
.

Alen berjalan ke lantai atas menuju kamarnya yang dulu dia tempati.

Setelah sampai di kamarnya
Alen Menatap di sekelilingnya
Masih sama batin Alen

Tanpa tahu ada seorang gadis yang melihat Alen yang tengah melihat-lihat kamarnya.

"Alen? kamu beneran Alen?" Luna menepuk pipinya sedikit kencang karena tidak percaya Alen sekarang berada di depan matanya.

Alen tersentak kaget lalu Melihat gadis di depan pintu.  Dia tau itu adalah saudara kembarnya. Perasaan bahagia ketika melihat kembarannya lagi setelah lama tidak bertemu membuatnya ingin menangis.

Alen juga merasa sedikit kikuk karena merasa bersalah ketika meninggalkan Luna tanpa pamit.

"Iy-iya ini Alen."

Luna dengan perasaan senang langsung menghambur ke pelukan Alen.

"Lo kemana aja Len...hiks...gue khawatir tau gak," Tangis Luna pecah

"Maaf," Hanya itu yang bisa Alen katakan

"Gak, seharusnya gue yang minta maaf. disaat Lo terpuruk gue gak ada buat Lo."

"Bukan salah Lo lun. Gue seneng banget pas liat Lo bahagia disini." Kata Alen sambil melepas pelukannya

"Bahagia dari mana! Gue selalu sedih waktu ingat Lo."

"Kalo itu buat Lo sedih, seharusnya gak perlu Lo ingat luna."

Luna yang masih menangis
Mengangkat jari kelingkingnya di hadapan Alen.

"Janji Lo gak bakal tinggalin gue lagi?"

Alen menatap wajah Luna
Di dalam hati ia berpikir apa bisa ia menepati janjinya?

"Gue usahain." Kata Alen setelah menautkan jari kelingking mereka.

"LUNA MAKAN MALAM!" Teriak Leo dari bawah lantai

Apa cuman Luna? Batin Alen

"IYA KAK LUNA TURUN."

Luna menarik pergelangan tangan Alen
"Ayok,"

Alen hanya pasrah ketika ditarik Luna kebawah

Sampai di tempat makan
Alen menunduk takut
Ia tau jika kehadirannya di meja makan ini tidak diinginkan.

Hening

Hanya suara piring dan sendok/garpu yang beradu

Luna menatap ke arah para kakak-kakaknya
Lalu menghela napas.

Setidaknya tidak ada cacian atau makian yang di dengar Alen pikir Luna.

"Gue duluan," Itu suara Kevan

Alen menatap kepergian Kevan dengan sendu
Dia sadar diri, pasti kakaknya tidak berselera makan karena kehadirannya.

Trang!

ARLEN Where stories live. Discover now