Part 6

13.3K 956 15
                                    

FOLLOW noventyratnasari

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

FOLLOW noventyratnasari

INSTAGRAM :
@noventyrns/ @pena__ven
@algerianddd
@pinaka_gainslee
@algeriandivanior.fansite

VOTE DAN SPAM KOMENTAR 🧡

•••FANATIK•••

"Pak, kita nggak bersalah!" protes Pinaka.

"Jelas-jelas kalian melakukan hal yang tidak lazim di sekolah ini!"

"Tapi itu cuma bercanda, Pak!"

"Sejak kapan Algeriand bisa bercanda?"

Pinaka mendengus kesal. Pada akhirnya Pinaka dan Algeriand tertangkap basah dalam posisi yang tidak senonoh. Hingga saat ini guru olahraga pria membawa Pinaka dan Algeriand turun. Ujarnya, akan memberi Pinaka dan Algeriand hukuman berupa hormat pada tiang bendera hingga jam pelajaran usai.

"Pak, percaya deh sama Pinaka. Kita nggak mau ngapa-ngapain!"

"Lagian kamu anak SMK kenapa bisa sampai di SMA? Ada keperluan apa?"

"Flashdisk kami ketukar, jadi aku ke sini buat ambil flashdisk itu."

"Apapun alasannya kalian sudah hampir berbuat mesum di sekolah!"

Pinaka berdecak kesal, ia berusaha mencari pembelaan akan tetapi Algeriand hanya membisu mengikuti langkah bapak guru bernama Dawres ini ke lapangan sekolah.

Apakah diam bisa membantu keluar dari hukuman? Tidak. Apa salahnya membuka mulut jika itu mampu melepasnya dari hukuman? Dasar Algeriand.

Semua ini salah Algeriand! Harusnya tadi ia berbicara dengan sikap biasa saja, tidak perlu memojokkan Pinaka seperti itu. Jika ada yang melihat pasti bisa menimbulkan kesalahpahaman. Pinaka menjadi sedikit kesal pada cowok di sampingnya ini. Bahkan Pinaka sedari tadi melirik sinis ke arah Algeriand, namun cowok itu hanya membalas lirikannya tanpa suara.

"Sekarang kalian hormat di sini sampai jam pulang!" perintahnya.

"Setengah jam aja deh, Pak!" tawar Pinaka. Berharap mendapat keringanan dari hukumannya.

"Masih mending ini nggak Bapak laporin ke sekolah kamu!"

"Eh iya deh iya sampai jam pulang."

Pak Dawres menatap kesal ke Pinaka yang bukan merupakan anak didiknya. Seragamnya yang menandakan bahwa Pinaka siswi SMK Pusaka Negara, sekolah yang berada tepat di samping SMA Pusaka Negara.

"GEISAN!!!" teriak Pak Dawres ketika melihat siluet Geisan dan Nagissa berjalan dari ruang OSIS.

Mendengar namanya di panggil, Geisan menoleh ke arah sumber suara. Di depan tiang bendera, tiga manusia tengah berkumpul padahal terik matahari panasnya tidak main-main. Mata Geisan sedikit menyipit ketika melihat salah satu orang memakai seragam sekolah sebelah.

FANATIK [SELESAI]Where stories live. Discover now