Part. 20 | Open The Ridlle

Mulai dari awal
                                        

"Tidak ada gunanya menyesal sekarang." Jawab Minho dengan dinginnya yang Kyungsoo rasa memang tidak sesuai dengan keadaan mereka saat ini.

"Kita akan melapor dulu ke kantor, lalu menentukan langkah selanjutnya sambil meminta arahan dari ketua Choi." Ucap Minho menyelesaikan kalimatnya tadi.

Mobil mereka akhirnya melaju meninggalkan basemant rumah sakit tersebut.

|||||||||||||

Setelah Edward pergi dari dalam tokonya, Inkyu langsung menghubungi Joohyun untuk segera menemuinya di tokonya. Dilihat dari tindakan dan ucapannya tadi, sangat jelas jika Edward memang akan membantu Jeha, apapun yang akan terjadi padanya. Bagaimanapun Edward adalah anak angkatnya yang sudah dia rawat sejak kecil, dan dia membiarkannya menjalankan tugas berat saat dia berumur 19 tahun. Inkyu jadi ingin menertawai dirinya sendiri, bukankah ini memang lucu? Maksdunya, heey dia baru saja di tusuk dari belakang oleh anaknya sendiri.

"Kim Edward! Berani.. Berani-beraninya kau melakukan ini padaku!"

Inkyu menggebrak meja kerjanya. Saat Joohyun meminta kerja sama dengannya, seharusnya Inkyu memang tidak memberitahukan hal itu pada Edward. Dia pikir Edward tidak akan memberitahukan hal itu pada Jeha, dan itu menjadi alasannya keluar dari komplotannya lalu memilih untuk pergi. Namun, ternyata dia salah besar.

Inkyu mendengar suara bel berbunyi yang tandanya pintu tokonya di buka oleh seseorang. Dia langsung melangkah keluar melewati pintu cokelat yang menghubungkan toko dengan rumahnya di dalam, dia melihat Joohyun sedang berdiri di hadapannya. Setelah menutup toko, Inkyu menyuruh Joohyun untuk masuk ke dalam rumahnya. Dia mempersilahkan wanita cantik itu duduk di ruang tamu, lalu menyuguhkan segelas teh favoritnya seperti biasa.

"Kita harus semakin berhati-hati. Edward sepertinya akan membantu Jeha untuk sekarang."

Joohyun menoleh saat dia hendak mengangkat gelas teh miliknya. Inkyu hendak mengatakan sesuatu kembali sebelum, Joohyun terlihat akan bertanya padanya.

"Edward? Bukankah dia salah satu anggotamu?"

"Memang benar, dia adalah anak yang aku pungut dari jalanan tiga belas tahun yang lalu. Aku mengajarinya cara bertahan hidup, cara Menggunakan senjata dan cara membunuh orang. Tapi, berani-beraninya dia mengkhianatiku." Ucap Inkyu sambil tersenyum nampak kecewa. Dia hanya membenci fakta jika Edward memang anak yang di besarkannya sejak kecil, dia tidak akan menyangka jika dia akan di tusuk dari belakang.

"Sepertinya akan menjadi menarik. Bagaimanapun kau sendiri juga sudah mengkhianati salah satu anggotamu, walau dalam tubuh yang sama tetap saja antara Hyunbin dan Jeha itu dua orang yang berbeda." Ucap Joohyun dengan tampang yang sombong dia bertumpang kaki. Menatap pria di hadapannya yang masih dengan raut kecewanya.

Inkyu terlihat mengusap air mukanya, lantas dia berkata. "Hari selasa Hyunbin akan mulai menjalani terapi dengan dokter Fritz. Jika kau ingin segera melakukan balas dendam yang kau inginkan itu, pertama kita akan mengambil sesuatu dulu dari kehidupannya."

"Kau akan menculik dokter itu?"

"Tentu saja tidak. Kau tahu, Jeha itu sangat tidak ingin disingkirkan. Akan seperti apa kalau Jeha tahu tentang Hyunbin yang melakukan terapi untuk menyingkirkannya? Untuk sekarang kita memang tidak tahu apa yang sangat berharga bagi Hyunbin. Tapi, secara perlahan hal itu akan terungkap dengan sendirinya."

Merebut sesuatu yang berharga bagi Hyunbin. Hal itu jugalah yang dilakukan oleh Byun Jung Ho padanya di masa lalu, dia merenggut satu-satunya sumber kebahagiaannya. Seingatnya, ayahnya adalah orang baik yang sama sekali tidak berhak di perlakukan seperti itu.

"Tentang terapi itu, aku akan memberitahu Jeha. Kita akan melihat apa yang akan dilakukannya. Sebelum itu, kita juga harus memulai langkah kecil kembali."

"Ohh, aku sudah memulainya. Aku sudah menyuruh seseorang untuk memperhatikan setiap gerak-geriknya dan orang-orang yang dia bawa ke rumahnya. Tinggal menyimpan seseorang untuk memata-matai dia di sekitar kantornya."

Inkyu tersenyum sinis mendengar hal itu, wanita ini dia memang benar-benar berniat untuk balas dendam. "Aku tidak menyangka kau seniat itu."

|||||||||||

Hari ini Hyunbin sedang saling berhadapan dengan orang yang sudah membuatnya bertahan hidup selama ini, Kim Byung Cheol. Di hadapannya dia sedang bertumpang kaki dan masih belum membuka mulutmulut, sebelah tangannya memegang rokok yang mengepulkan asap, sesekali dia menyesapnya.

"Aku tidak tahu tujuan paman apa untuk datang kesini. Tapi jika tujuanmu hanya untuk diam dan bertumpang kaki di hadapanku, sebaiknya paman bekerja saja." Hyunbin membasahi mulutnya, pria paruh baya di hadapannya tersenyum masam saat mendengar sinidiran itu. Dia lantas mematikan rokoknya, lalu dia mulai bicara.

"Ck, bocah ini mulutmu tajam juga. Baiklah, apa kau kenal Bae Seung Ho? Yah, sepertinya kau mengenalnya."

"15 tahun yang lalu ayahmu membunuhnya atas perintahku, yah itu cukup mengejutkan."

Deg! Hyunbin benar-benar tidak dapat berkata apapun selain membelalakan matanya. Sedangkan di hadapannya Kim Byung Cheol tampak santai saat mengatakan hal itu.

"Aku pernah bilang, kan, jika pertemuanku dengan ayahmu itu cukup unik."

Hyunbin benar-benar terdiam saat itu, lalu dia membuka suara dengan gemetaran. "Apa katamu? Ayahku.."

"Kenapa, kenapa dia harus membunuh Bae Seung Ho atas perintahmu? Apa kau menyewanya untuk melakukan hal itu. Jadi, kau ingin mengatakan jika sekarang aku sedang menjadi incaran Bae Joo Hyun?"

Kim Byung Cheol menatap Hyunbin yang terpatung dengan pupil mata yang bergetar. Dia tidak yakin apa memang harus menceritakan masa lalu ayahnya itu pada Hyunbin, namun jika tidak di ceritakan tentunya Hyunbin akan terus berhubungan dengan Bae Joo Hyun yang jelas-jelas memendam dendam padanya.

Tentunya bukan hanya pada Hyunbin, pemilik Airin Departement itu tentu saja memiliki dendam khusus juga padanya. Dari penampilannya, Bae Joo Hyun memang terlihat seperti dewi dan tampak tenang. Namun, gadis itu tidak lebih dari seekor ular berbisa yang mematikan. Berurusan dengannya tidak hanya tentang uang, namun nyawamu bisa menjadi taruhannya. Jika bisa Kim Byung Cheol sangat tidak ingin berurusan atau bahkan bertukar sapa dengan wanita itu.

"Hyunbin, apa kau mau mendengarkan lanjutan cerita Byun Jung Ho?"



A/N: Hai hai~~~ Long Time No C!!! Aku gak tahu apa masih ada yang ingat dengan cerita ini? Hehehe, aku pergi tanpa bertanggung jawab.. Gomenasi Minna-San!! Inshallah, Jekyll, Hyde and Me akan berjalan lancar seperti awal. Dan aku juga sedang mempersiapkan revisi untuk Athena juga dan ada cerita baru!!!!! Looking forward ya Minna-San!! Jangan lupa meninggalkan jejak!!

Jekyll, Hyde and Me [Exo's Baekhyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang