Nabila tersenyum. "Iya, Lang. Jaga diri ya?"

Galang mengangguk lalu tersenyum. "Tinggal sama siapa disana, Kak?"

"Sama nenek dan kakek,"

Setelah berpamitan, Nabila memutuskan untuk pulang.

Mama memeluk tubuh Nabila. "Jaga diri disana ya, Nak. Jangan lupa mampir kesini kalo liburan," ucap Mama dengan air mata yang tak sengaja jatuh.

"Iya, Ma. Sehat-sehat ya, Ma, disini?"

"Hati-hati ya, Kak." Ucap Galang.

Nabila mengangguk lalu mengelus bahu Galang.

"Jangan telat makan, nak." Ucap papa.

Lalu Nabila pun pulang bersama supir nya.

Keesokan paginya, Nabila sudah berada di bandara bersama kedua orang tuanya. Mama dan papa Nabila ikut pergi ke Amerika untuk mengantar anak semata wayangnya itu.

Gala berlari dengan tergesa-gesa sendirian. "Lo kenapa gak bilang jauh-jauh hari sih kalo mau pindah ke Amrik?!" Tanya Gala sewot.

Nabila tersenyum. "Lo pasti kesiangan,"

"Iya lah! Lagian lo kasih tau gue pas jam dua pagi, gimana gak kesiangan coba?!"

Tanpa menjawab ucapan Gala, Nabila langsung memeluk Gala. Nabila menangis seraya memeluk Gala.

Gala pun membalas pelukannya. "Jaga diri disana ya, Bil."

Nabila mengangguk. "Lo juga, jagain Galang ya, Gal?"

"Pasti, nanti kalo liburan jangan lupa kesini. Gue pasti bakal kangen banget sama lo,"

Setelah berpamitan bersama Gala, Nabila dan kedua orang tuanya segera bergegas masuk kedalam pesawat karena tak lama lagi pesawat akan take-off.

Di atas ketinggian, Nabila yang duduk di dekat jendela tak henti-hentinya menatap awan. Terimakasih sudah melahirkan seorang lelaki baik hati ke dunia ini, tuhan. Tapi rupanya kau sangat merindukan dia. Dan terimakasih untuk kamu karena sudah mengajarkan aku arti perjuangan yang sebenarnya. Aku pergi dan akan kembali dengan perasaan yang sudah usai, Aileen Arsenio Prahaja. Tulis Nabila dalam sebuah buku hariannya.

—————

Sedangkan Annara, semenjak kejadian malam itu bersama Ray. Ia mengalami depresi, ia terus mengurung dirinya sendiri dan sesekali berteriak tanpa sebab.

Ternyata benar, rasa bersalah terus menghantuinya.

Surya sudah tak mampu berbuat banyak pada anaknya, Annara terus marah jika ada yang masuk kedalam kamarnya. Bahkan tubuhnya kini sudah begitu kurus karena jarang sekali makan.

Hanya waktu yang bisa menyembuhkan semuanya.

——————————

Terimakasih untuk Aileen karena sudah menjadi sosok kakak yang baik, sahabat yang baik dan seorang kekasih yang baik untuk Nabila. Perjuangan mu untuk mendapatkan Annara kini sudah selesai, segera beristirahat lah di sisi Tuhan. Kami semua akan merindukan mu dan akan terus begitu.

Terimakasih untuk Nabila yang sudah mencintai Aileen tanpa pamrih, perjuangan mu baru di mulai setelah ini. Seperti doa Aileen, semoga kamu segera di pertemukan dengan seseorang yang baik seperti dirimu. Dan setelah ini kamu harus selalu ingat kata-kata ini "Jangan pernah jadi pelangi untuk seseorang yang buta warna."

Untuk Annara, semoga lekas sembuh, penyesalan memang akan selalu ada, begitupun dengan rasa bersalah. Tapi jangan terlalu larut dalam penyesalan itu, dan harus tetap percaya bahwa semuanya akan berlalu seiring berjalannya waktu.

Dan yang terakhir, untuk readers cerita Aileen. Terimakasih banyak karena sudah membaca cerita ini dan memberi suara. Ini adalah akhir dari perjuangan Aileen, semua sudah selesai. Rasa sakit Aileen yang kalian ikut rasakan pun sudah berakhir. Jangan pernah membenci Annara atau siapapun di dalam cerita ini, karena itu sudah menjadi takdir nya.

*Catatan: jika ada kesamaan nama tokoh atau alur cerita, tolong di maafkan.

Selamat tinggal, dari Aileen Arsenio Prahaja.

AILEENWhere stories live. Discover now