28.

64 5 0
                                    

Sesampainya dirumah, Ray langsung duduk di sebelah Galang. Mama yang menyadari Ray kembali tak bersama Annara pun akhirnya angkat bicara.

"Ray, Annara nya mana?" Tanya mama.

Ray menoleh. "Aniyo, Opsoyo." Sahut Ray membuat semuanya melongo, kecuali Mama, papa dan Galang.

Raihan berbisik pada Jeki. "Dia ngomong bahasa planet mana?"

Jeki memutar bola matanya malas. "Emang lo gak bawa kamus satu milyar?"

"Ya, ngapain, bego?! Kan gue kesini mau tahlil bukan mau kursus lima bahasa."

Galang yang mendengar nya hanya mampu menahan tawa.

"Kemana?" Tanya papa.

"Banhwan," sahut Ray.

"Hah? Apaan? Bakwan?" Tanya Jeki setengah berbisik.

"Laper tuh anak?" Tanya Raihan.

"Ngomong nya pake bahasa Indonesia aja, yang lainnya gak pada ngerti." Ujar Galang pada Ray.

Ray terkekeh kecil. "Lupa, maaf."

Galang menoleh ke arah Jeki dan yang lainnya. "Ray bilang kalo Annara udah pulang,"

Serentak mereka pun mengangguk.

"Kenapa nyasar ke bakwan dah, tinggal ngomong pulang aja susah bener." Ujar Raihan.

"Di Korea ada yang jual bakwan gak?" Tanya Jeki.

Ranu menggeleng. "Gak tau, lo mau jualan emang?"

Jeki langsung mengangguk. "Laku keras, kayanya."

Sontak papa dan mama pun tertawa mendengar ucapan Jeki.

"Masukin koper nih si Jeki, Ray." Ujar Gala.

-----

Seminggu sudah berlalu, setelah acara 40 harian Aileen pergi, Nabila memutuskan untuk pindah ke Amerika. Ia sadar, mau selama apapun dia berusaha melupakan Aileen, ingatan itu akan terus muncul.

Baginya, Aileen adalah patah hati terbaik selama ia hidup.

"Nak, kamu benar mau pindah?" Tanya mama untuk memastikan.

Nabila menghela nafasnya. "Iya, Ma. Nabila gak yakin akan bisa lupain Aileen kalo masih tinggal disini,"

Papa mengangguk. "Kalau itu keputusan kamu, ya papa dan mama gak bisa ngapa-ngapain."

"Tapi nanti jangan lupa pamit ke orang tuanya Aileen ya?" Sambung papa.

Nabila langsung mengangguk.

Besok pesawat yang Nabila tumpangi akan terbang membawanya ke Amerika. Malam itu Nabila datang ke rumah Aileen untuk berpamitan pada kedua orang tuanya dan Galang.

"Nabila sendiri kesini?" Tanya mama ramah.

Nabila mengangguk seraya tersenyum. "Iya, Ma."

"Nabila kesini mau pamit," sambung Nabila.

"Loh, mau kemana?" Tanya papa.

"Besok Nabila pergi ke Amerika, Pa, Ma. Nabila akan tinggal disana,"

"Ke Amerika?" Tanya Galang seraya membawa camilan.

AILEENWhere stories live. Discover now