14.

44 4 2
                                    

Sejak kejadian malam kemarin, Galang memutuskan untuk mengantar Annara pulang. Gala pun ikut serta untuk mengantar keduanya kerumah masing-masing, Gala takut jika anggota Paluska yang lain mengikuti Galang dan terjadi perkelahian lagi.

"Muka lo kenapa?!" Tanya Aileen yang baru menyadari wajah Galang terdapat luka di bibir, pipi, dan pelipisnya.

"Gue abis di cium sama mas koki gue." Sahut Galang asal.

"Jangan mengadi-ngadi deh lo, lo abis berantem ya?"

"Kaga! Ayo berangkat sekolah, telat nih gue."

Mau tak mau Aileen pun pergi bersama Galang menuju sekolah, dia memutuskan untuk mencari tau sendiri siapa yang telah memukuli Galang. Galang selalu seperti ini, dia tidak pernah mau bercerita tentang masalahnya pada siapapun. Bahkan Aileen sering sekali marah padanya karena sifat tertutup nya itu.

"Lo mau kemana?" Tanya Galang ketika melihat Aileen malah pergi ke gedung seberang bukannya masuk ke kelas.

"Udah lo masuk aja sana," sahut Aileen lalu melanjutkan langkahnya kembali.

"Abang lo mana, Lang?" Tanya Ranu ketika melihat Galang berjalan sendiri.

"Ke gedung seberang, gak tau mau ngapain." Sahutnya.

Ranu langsung menatap wajah Jeki, begitupun sebaliknya.

"Mampus!" Ucap Ranu dan Jeki bersamaan.

"Mampus kenapa?" Tanya Galang tak mengerti.

"Lo masuk ke kelas sana," titah Jeki, Galang pun mengangguk dan kembali berjalan menuju kelasnya.

Ranu dan Jeki langsung berlari menyusul Aileen.

Di tempat lain, Aileen membuka pintu kelas 11 IPS 3.

"Mana si Reano?" Tanya Aileen mengejutkan beberapa siswa dan siswi yang berada disana.

Mata Aileen menemukan Reano tengah duduk bersama Nindi dan beberapa teman-temannya yang lain di bangku paling belakang. Aileen langsung saja menghampiri nya.

"Bangun lo!" Ucap Aileen.

Nindi yang melihatnya langsung menjauh dari Reano. Tangan Aileen langsung menarik kerah seragam milik Reano. "Lo yang udah mukulin Galang kan?!" Tanya Aileen seraya membentak.

"Mukul apaan sih?! Gue gak ada urusan lagi sama adek lo yang cupu itu!" Sahut Reano membuat emosi Aileen semakin memuncak.

"Bangsat! Lo yang cupu anjing!" Ucap Aileen seraya menghantam pipi Reano.

"Anjing lo!" Ucap Reano tak mau kalah yang langsung menjotos hidung Aileen.

Darah segar keluar dari hidung Aileen, tapi dia tak menghiraukan nya sedikitpun.

Ranu dan Jeki datang dengan tergesa-gesa. "Astagfirullah! Aileen anak setan! Jangan berkelahi disini markonah!" Teriak Jeki mendramatisir keadaan.

Ranu langsung berlari menghampiri Aileen. "Bego, Leen! Udah!" Lerai Ranu.

"Nanti ketauan guru yang lain malah panjang urusannya!" Ucap Ranu langsung menghentikan Aileen.

Aileen pun mengusap darahnya. "Macem-macem sama adek gue lagi, bakal gue sisain kepala lo doang!" Ucap Aileen lalu pergi bersama Ranu dan Jeki.

"Gue gak balik kelas deh ah," ucap Aileen.

"Lagian siapa yang mau bawa lo ke kelas?" Tanya Ranu mengajak Aileen pergi ke warung babeh Samin.

"Dih! Mampus, Aileen kenapa?!" Tanya Raihan yang tengah merokok begitu panik.

Beberapa siswa yang berada disana pun begitu terkejut melihatnya, sontak mereka langsung berdiri.

AILEENWhere stories live. Discover now